SURABAYA– Sebelumnya, Bakul atau pedagang soto daging ini terancam digusur karena dibelakang tempat dagangnya atau ruko akan dibuka apotik. Akhirnya pihak apoteker Kimia Farma mediasi di Kantor Kelurahan Nyamplungan, Pabean Cantikan Kota Surabaya, pada Rabu (12/10/2022) oleh Lurah Nyamplungan, Estu Sulaksono SH.
Dalam pertemuan tersebut, Ita yang mengaku sebagai Kepala cabang Apoteker Kimia Farma di jalan KH Mas Mansyur Surabaya, sempat ngotot ingin membersihkan atau melarang Pedagang Kaki Lima (PKL) Soto daging untuk pindah dari lapaknya yang berada di alamat Jalan KH Mas Mansyur nomor 77 Surabaya, yaitu lapak yang sudah ditempati selama puluhan tahun.
“Itu masih gak bisa, kalau sore ada truk yang menurunkan barang,” ujar Ita didampingi oleh pemilik toko Hj Fatimah diruangan Lurah.
Menurut Ita, lapak soto itu dianggap masih mengganggu. Meskipun Miswar selaku pedagang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di jalan KH Mas Mansyur Surabaya, sudah menggeserkan lapaknya ke pinggir dari mulai 100 % (persen) hingga 45 % (persen). “Masih ketutupan,” tambahnya.
Sementara, saat disinggung terkait dugaan pengusiran PKL. Ita menjelaskan bahwa tidak ada pengusiran atau melarang PKL untuk berjualan di depan toko 77 tersebut.
“Cuma saya menyuruh untuk memperkecil dan merapikan warungnya. Agar tidak mengganggu akses pintu masuk rumah (toko 77). Toko itu akan digunakan untuk buka apotek,” tegas Ita, pada awak media, usai media bersama pihak pemilik soto daging.
Ditempat yang sama, Asia selaku anak dari Miswar pemilik soto, berharap dalam mediasi ini ada solusi dan titik temu, juga mendapat welas asih dari pihak apoteker.
“Kalau disuruh pindah, saya harus pindah ke mana. Abah saya jualan sudah lama tidak setahun dua tahun. Tapi waktu itu memang lapak saya menutupi total, saat ada teguran kita berintrospeksi diri. Akhirnya lapak, saya geser minggir,” kata Asia.
“Saya berusaha semaksimal mungkin untuk menata ulang, dan semoga ada welas asih dari pihak kimia Farma. Saya disini mencari mata pencarian untuk kebutuhan hidup. Kalau saya disuruh pindah, saya bingung. Saya jualan bongkar pasang tidak permanen, jualan pun hanya lima jam saja,” terangnya.
Sedangkan, Lurah Nyamplungan, Pabean Cantikan Kota Surabaya, Estu Sulaksono SH yang memimpin mediasi, mengatakan bahwa dari hasil mediasi. Kedua belah pihak, antara pihak kimia Farma dan PKL penjual Soto sudah ada kesepakatan.
“Hasil mediasi hari ini, bahwasannya warung soto yang ada di depan puntu rumah Jalan KH Mas Mansyur nomor 77 yang akan dijadikan apotek itu akan digeser atau di perkecil oleh pemiliknya. Sebelumnya menutupi pintu. Kini sudah diperkecil bahkan akses masuk sudah terlihat besar dan warung terlihat rapi,” kata Estu, usai menggelar mediasi.
Pihaknya juga berjanji akan membantu supaya bagaimana cara permasalahan ini selesai, tanpa merugikan kedua pihak. (*/red)