BOJONEGORO – Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah resmi membuka Gelar Pusaka Gugah Tuah Keris Khayangan Api di Hotel Resto Griya MCM, Kecamatan Kota Bojonegoro, Sabtu (15/10/2022). Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi ajang lebih mencintai budaya lokal.
Gelar Pusaka Gugah Tuah Keris Khayangan Api diselenggarakan oleh Komunitas Agni Raket Prasojo dalam rangka Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-345. Kegiatan ini didukung Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Kominfo serta Komunitas Rembug Budaya Radio Malowopati Fm Bojonegoro.
Acara diawali dengan pertunjukan pencak silat seni berjudul keris kayangan api. Dilanjutkan penampilan tari tarian dari Angling Dharma yang berlangsung meriah dengan diiringi karawitan rembug budaya.
Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, saat memberi sambutan, mengajak masyarakat Bojonegoro terus melestarikan kebudayaan keris peninggalan nenek moyang. Melalui Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro Nur Sudjito yang juga hadir, Bupati berpesan agar mengajak siswa siswi menghadiri pameran pusaka.
“Kalau bisa kegiatan ini tidak hanya diadakan satu tahun sekali, tapi bisa dua kali setahun. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bisa mendukung sepenuhnya,” terangnya.
Kegiatan ini digelar selama dua hari yaitu Sabtu (15/10/2022) dan Minggu (16/10/2022) di Hotel dan Resto Griya MCM.
Yayan, Wakil Ketua Panitia kegiatan menuturkan tujuan utama acara untuk ikut membangkitkan ekonomi kreatif, mengenalkan acara jamasan untuk merawat peninggalan leluhur. Harumnya pusaka pusaka tersebut ikut mengharumkan budaya bangsa.
“Juga ikut menguak sejarah peninggalan leluhur dan melestarikannya serta membawa Kabupaten Bojonegoro menjadi kota yang berpusaka dan bersejarah,” terangnya.
Dalam pembukaan acara ini, Bupati Anna mendapatkan cinderamata dari panitia berupa sebuah keris dan selempang. Kemudian Bupati didampingi suami beserta jajaran Forkopimda berkeliling melihat lihat proses Jamasan pusaka dan pameran benda pusaka.
Sekedar diketahui, Gelar Pusaka Gugah Tuah Keris Khayangan Api diikuti 40 peserta dari berbagai kota seperti Surakarta, Purwodadi, Jogja, Sragen, Kertosono, Blitar, Mojokerto, Tulungagung, Jombang, Trenggalek, Ngawi, Pasuruan, Semarang, Tuban, Kudus, Gresik, Kertosono. Bahkan ada yang berasal dari luar pulau Jawa seperti Lombok, Bali dan lainnya.(rul)