BOJONEGORO – Dinas Kesehatan Bojonegoro menggelar sosialisasi KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) Keamanan Pangan. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahamanan tentang pangan yang sehat, aman dan higienis di pondok pesantren se-Kabupaten Bojonegoro.
Sosialisasi KIE Keamanan Pangan bagi Pondok Pesantren digelar di Hotel Aston Bojonegoro, Senin (31/10/2022). Kegiatan dihadiri Ani Pudjiningrum Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, Andriyanto Ketua Asosiasi Nutrisionis Indonesia, perwakilan Kementerian Agama Bojonegoro, serta 82 perwakilan pondok pesantren berasrama di Bojonegoro.
Dalam kesempatan ini, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menyampaikan terdapat stigma bahwa tempat sampah di pondok pesantren kurang rapi dan sanitasi air kurang bersih. Maka dari itu perlu adanya manajemen sampah serta manajemen pengelolaan sanitasi air yang baik. Hal ini juga termasuk pada pola penyajian makanan yang sehat.
“Hal-hal yang sifatnya berpotensi kurang baik dan kurang sehat harus segera diantisipasi,” ujarnya.
Bupati Anna juga menuturkan bahwa ada kultur atau budaya di pondok pesantren yang perlu diubah. Yakni penggunaan sendok atau piring secara bersama-sama. Karena kekebalan tubuh seseorang berbeda-beda. Ada yang kuat melawan virus penyakit yang masuk ke tubuh, tapi ada juga yang tipe kekebalan tubuhnya lemah.
“Maka pemilihan bahan baku harus dimulai sejak awal, menentukan kualitas bahan pangan yang bagus, proses pemasakan yang baik serta penyajian makanan yang bersih,” tuturnya.
Bupati yang mendapat julukan Ibu Pembangunan ini juga berpesan kepada pengelola pondok pesantren agar dalam pemilihan bahan pangan harus berkualitas. “Pola makan serta pola hidup dalam pondok pesantren juga harus seimbang,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Ani Pudjiningrum mengatakan bahwa keamanan pangan sangat diperlukan untuk mencegah adanya pencemaran biologi, kimia dan benda asing yang dapat mengganggu serta membahayakan kesehatan.
“Baik pada saat penyiapan, pengolahan maupun penyajiannya,” ucapnya.
Bahan pangan, lanjut dia, merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat mempengaruhi kualitas atau derajat kesehatan. Apalagi bagi santri yang belajar dan berasrama di pondok pesantren.
Ani juga menjelaskan KIE keamanan pangan bagi pondok pesantren diharapkan mampu meningkatakan pemahaman pemilihan bahan pangan, penyimpanan, pengolahan dan penyajian. Ia juga berharap bahan baku pangan tidak bertentangan dengan agama Islam sekaligus sesuai standar kesehatan. “Agar aman untuk dikonsumsi,” harapnya. (Irul)