SURABAYA,- Jajaran lapas/ rutan di Jatim kembali menghasilkan karya produktif melalui pemberdayaan warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Pada, Kamis (17/3/2022) giliran Lapas IIA Pamekasan yang berhasil melakukan panen raya padi di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Nato Farm Camp. Selain itu, juga digelar penjualan perdana 8.000 paving blok hasil karya WBP.
Panen raya dan penjualan paving blok itu dihadiri Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jatim Teguh Wibowo dan Bupati Pamekasan Badrut Tamam. Keduanya didampingi Kalapas Pamekasan Seno Utomo. Ketiganya turun langsung ke sawah dan memanen padi secara bersama-sama.
Teguh dalam sambutannya mengatakan bahwa Lapas Pamekasan merupakan satker yang termasuk istimewa. Karena menjadi satu dari sembilan lapas yang ditetapkan Ditjen pemasyarakatan untuk menggelar pembinaan melalui SAE kategori pertanian, peternakan dan cuci kendaraan sejak 2021 lalu. “Hasilnya bisa kita lihat sendiri hari ini kami memanen padi di lahan seluas 1,5 hektare,” ujar Teguh.
Selain sawah, di SAE Nato Farm Camp juga terdapat pembinaan kemandirian peternakan dan pengelolaan limbah domestik. Para WBP diajari proses budidaya ikan, sapi, kambing dan ayam. Sedangkan limbah rumah tangga diolah menjadi pupuk kompos. “Semua merupakan hasil karya WBP yang selama ini di bina di Lapas Pamekasan,” ujarnya.
Tidak itu saja, lapas tertuta di pulau garam itu juga melakukan penjualan produk industri. Sebanyak 8.000 paving blok terjual dan akan dikirimkan ke daerah jawa Tengah. Ini adalah penjualan perdana sejak pembinaan pembuatan paving dimulai sekitar sebulan yang lalu. “Untuk pasar, alhamdulillah sudah ada kerjasama dengan pihak ketiga, sehingga kita tinggal memproduksi saja,” terangnya.
Meski demikian, Teguh menegaskan bahwa tujuan utama dari pembinaan WBP melalui SAE ini bukan serta merta untuk keuntungan materiil saja. Melainkan lebih pada rasa kemanusiaan. Yaitu untuk menyiapkan WBP dengan keterampilan dan keahlian tambahan. Trutama dalam bidang pertanian. Sehingga dapat digunakan sebagai bekal, untuk mereka warga binaan kembali lagi ke masyarakat. “Yang paling penting agar masyarakat mau menerima dan menghapus stigma negatif kepada WBP, karena sudah mampu berkarya sendiri serta tentunya bermanfaat,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Pamekasan mengapresiasi capaian Lapas Pamekasan. Menurutnya, panen raya ini penting dan diharapkan menjadi salah satu cara Kalapas untuk meningkatkan perekonomian. Ekonomi dan inovasi serta kreasi menjadi hal penting di era pandemi. Ia juga menambahkan di satu sisi ekonomi harus cepat, pandemi harus semakin lambat. “Inovasi dan kreasi menjadi kewajiban di era pandemi karena pandemi ini menhendaki pelambatan, revolusi industri menghendaki percepatan,” tutupnya.(*)