SURABAYA-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya memudahkan masyarakat mendapatkan kebutuhan bahan pokok (bapok) dengan harga murah. Salah satunya adalah melalui Pasar Murah dan Kios TPID yang tersebar di hampir seluruh pasar tradisional se-Kota Pahlawan.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Bulog dan distributor untuk menyediakan stok bahan pokok seperti beras, gula, minyak, telur, dan sebagainya.
“Kita sudah koordinasi dengan Bulog dan beberapa distributor petani di daerah untuk pengadaan beras dan gula. Kemudian ada juga minyak, telur, dan beberapa (bahan pokok) yang dibutuhkan sehari-hari,” kata Dewi Soeriyawati, Minggu (10/3/2024).
Dewi menjelaskan bahwa pasar murah akan dilaksanakan sejak awal bulan puasa Ramadan setiap pekan. Sementara lokasi pasar murah, rencananya akan tersebar di semua wilayah dengan memprioritaskan kantong-kantong kemiskinan.
“Bapak (Wali Kota Eri Cahyadi) bilangnya, semua RW harus tersentuh, apalagi yang ada kantong-kantong kemiskinan. Dan kita akan lihat juga kondisinya,” ujar dia.
“Bisa juga nanti dijadikan satu, jadi nanti beberapa RW kita kumpulkan, dijadikan satu di tempat lapang atau di mana. Tapi bisa jadi satu kelurahan ada beberapa tempat,” sambungnya.
Sedangkan untuk pembelian bahan pokok di pasar murah Ramadan, akan dibatasi dengan menggunakan KTP. Setiap warga rata-rata bisa mendapatkan satu paket bahan pokok. Hal ini untuk menghindari penimbunan dan memastikan semua warga mendapatkan manfaat.
“Mereka bisa beli dengan harga yang murah, dengan batasan-batasan. Sama kayak kalau di pasar kiosnya TPID, harus pakai KTP, biar tidak ada penumpukan. Jadi kami ratakan semuanya agar mendapat satu-satu supaya merata,” tuturnya.
Selain pasar murah Ramadan, Pemkot Surabaya juga menyediakan bahan pokok dengan harga murah di Kios TPID. Saat ini, Kios TPID telah tersebar di 40 pasar yang dikelola PD Pasar Surya, Dinkopdag, maupun LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan).
Menurut Dewi, di Kios TPID juga menyediakan beberapa kebutuhan bahan pokok dengan harga murah. Selain bertujuan agar memudahkan masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga murah, keberadaan Kios TPID ini sekaligus untuk menstabilkan harga bapok.
“Kios TPID sekarang sudah tersebar di semua pasar. Kalau misalnya yang belum, kita drop (bahan pokok) ke pedagang-pedagang. Karena Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) arahannya semuanya agar bisa tersentuh,” ungkapnya.
Dewi berharap, melalui pasar murah Ramadan dan Kios TPID ini dapat memudahkan masyarakat membeli bahan pokok dengan harga terjangkau. Menurutnya, harga bapok itu lebih murah lantaran diperoleh langsung melalui distributor dan para petani di Jawa Timur.
“Kebutuhan bahan pokok kita ambil dari mana saja. Misal beras ada yang dari Probolinggo, Jember, dan gula juga ada beberapa distributor, kemudian minyak itu juga ada beberapa distributor,” ungkap dia.
Pihaknya memastikan akan terus berupaya menyediakan kebutuhan bahan pokok dengan harga murah kepada masyarakat. Karenanya, pemkot terus menjalin koordinasi dengan para distributor di daerah.
“Karena kita cari terus. Kalau misalnya kita butuh, kita surati mereka (distributor) untuk bisa berkolaborasi dengan kita. Makanya untuk pembelian (pasar murah dan Kios TPID) juga kita batasi, agar merata,” pungkasnya. (irm)