SURABAYA-Puncak peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke XXVIII berlangsung semarak di Grand City Mall Surabaya pada Kamis (25/4/2024) malam. Kegiatan ini menjadi puncak sekaligus penutup rangkaian acara peringatan Hari Otoda Tahun 2024 di Kota Surabaya.
Malam puncak peringatan Hari Otoda 2024 diisi sejumlah rangkaian acara. Mulai dari gala dinner, pertunjukan tarian, sambutan, hingga ditutup dengan penampilan hiburan dari beberapa musisi tanah air.
Kegiatan tersebut dihadiri Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri Indonesia (Kemendagri) Suhajar Diantoro, bersama sejumlah pejabat dari Kemendagri. Hadir pula Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, para kepala daerah di Indonesia hingga tim penilai Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD) Tahun 2023.
Dalam sambutannya, Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro menyampaikan bahwa daerah memiliki peran yang sangat besar dalam urusan pemerintahan. Menurutnya, masa depan kehidupan masyarakat modern Republik Indonesia (RI), ditentukan oleh banyak variabel.
“Satu di antara variabel pentingnya adalah kepala daerah. Kunci sukses otonomi daerah itu lebih 30 sampai 40 persen ditentukan oleh kemampuan kepala daerah bersama DPRD-nya. Dalam hal kepala daerah, termasuk kemampuannya meyakinkan DPRD,” kata Sekjen Suhajar.
Untuk itu, Sekjen Kemendagri menyatakan bahwa tidak ada daerah yang sukses tanpa diawali dengan kemauan dari kepala daerahnya. Nah, dari kemauan kepala daerah itu kemudian didukung dengan kekuatan DPRD, maka otonomi daerah itu diyakininya akan maju.
“Yang nomor dua adalah kapasitas pemerintah daerah. Karena yang mengeksekusi kebijakan kepala daerah adalah kepala satuan kerja Perangkat Daerah (Kepala OPD). Kalau Kepala OPD-nya tidak bisa melaksanakan, tidak jalan juga,” ujar dia.
Di samping itu, Sekjen Suhajar juga mengingatkan kepada seluruh pemerintah daerah (pemda) terkait dengan kontrol dan partisipasi masyarakat. Karenanya, ia berharap seluruh pemda di Indonesia dapat memberikan hak kepada masyarakat untuk mengontrol kinerja pemerintah daerah.
“Karena sesungguhnya cermin yang paling objektif itu mereka (masyarakat) untuk menilai. Maka kontrol dan partisipasi masyarakat menjadi bagian penting untuk kita utamakan dalam program,” sebutnya.
Sementara itu, Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan bahwa peringatan Hari Otoda ke-28 ini terasa istimewa bagi Kota Pahlawan. Sebab, Surabaya ditunjuk menjadi tuan rumah pelaksanaan rangkaian kegiatan tersebut.
“Matur nuwun (terima kasih) seluruh jajaran Kemendagri, Pak Sekjen dan Pak Dirjen yang memberikan kepercayaan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya,” kata Wali Kota Eri.
Wali Kota Eri mengaku bangga betul di momen peringatan Hari Otoda Tahun 2024 ini. Sebab, peringatan Hari Otoda ini sekaligus menjadi pembuktian bahwa pemda di seluruh Indonesia memiliki kekuatan kebersamaan yang luar biasa.
“Semoga dengan (peringatan) Hari Otoda ini, maka kita memiliki semangat yang sama, visi yang sama, bahwa kita akan memajukan daerah kita dengan sangat luar biasa di bawah Kementerian Dalam Negeri,” tuturnya.
Karena itu, Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ini meyakini bahwa pemda di seluruh Indonesia di bawah Kemendagri, akan bisa lebih baik lagi dan semakin maju ke depannya.
“Sukses selalu buat semuanya, para kepala daerah, gubernur, bupati dan wali kota. Insyaallah bersama Kementerian Dalam Negeri, kita pasti akan menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Kota Surabaya ditunjuk sebagai tuan rumah Peringatan Hari Otoda XXVIII yang diselenggarakan oleh Kemendagri pada Kamis, 25 April 2024. Keputusan ini berdasarkan Surat No 100.2.1.7/15 SJ tanggal 2 Januari 2024 perihal Penunjukkan Kota Surabaya sebagai lokasi Pelaksanaan Peringatan Hari Otoda XXVIII Tahun 2024. (irm)