Tulungagung, SeputarIndonesia.net – Kapolres Tulungagung, AKBP Muhamad Taat Resdianto, menggelar rapat koordinasi dengan seluruh tokoh perguruan pencak silat se-Kabupaten Tulungagung pada Selasa (29/10/2024) di gedung Sarja Arya Racana. Rapat ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk mencegah bentrokan antar perguruan silat yang terjadi pada Minggu lalu.
Kapolres menegaskan bahwa pertemuan ini bukan reaksi atas insiden bentrokan, melainkan agenda yang telah direncanakan jauh hari sebelumnya. Tujuan utama rapat adalah untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan Pilkada serentak.
“Kami ingin memastikan Pilkada berjalan aman dan kondusif,” ujar Kapolres.
Ia meminta agar setiap event organisasi dari perguruan silat ditunda hingga setelah Pilkada serentak. Namun, jika penyelenggaraan event dianggap lebih penting, Kapolres meminta perguruan silat untuk menyampaikan argumennya secara langsung.
“Kami belum mengeluarkan larangan resmi untuk kegiatan perguruan silat, tetapi mengingat potensi bentrok, kami sarankan untuk menunda acara besar,” jelasnya.
Selain itu, Kapolres menghimbau agar para pendekar tidak menggunakan atribut perguruannya saat menghadiri event perguruan lain. Hal ini dianggap sebagai salah satu pemicu bentrokan.
“Kami juga menekankan kepada para pendekar untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” tambah Kapolres.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Tulungagung, Dandim 0807 Tulungagung, pengurus IPSI, PSHT, PSHTM Winongo, Pagar Nusa, Gasmi, Tapak Suci, IKSPI, Porsigal, PPS Cempaka Putih, dan seluruh tokoh perguruan silat se-Kabupaten Tulungagung.*(Zainul Fuad)