SURABAYA,SEPUTARINDONESIA.NET – Kejuaraan Nasional Tarung Bebas Indonesia (TBI) 2024 yang akan digelar di Surabaya pada tanggal 17 November 2024, dibayangi oleh kontroversi terkait kantor CEO promotornya, PT Dipot Primadona Nusantara.
Kantor CEO PT Dipot Primadona Nusantara, yang diklaim berlokasi di sebuah ruko di Jalan Arief Rahman Hakim, Klampis Sukolilo, Surabaya, ternyata hanya berupa kios kecil yang digunakan untuk berjualan martabak dan minuman.
Salah satu penghuni ruko di lokasi tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa tempat tersebut bukan kantor CEO PT Dipot Primadona Nusantara, melainkan milik PT Aneka Raya Cakrawala.
“Ruko ini hanya digunakan untuk jualan martabak dan minuman, bukan kantor,” jelasnya.
Kejanggalan ini menimbulkan pertanyaan tentang kredibilitas PT Dipot Primadona Nusantara, yang diklaim sebagai promotor Kejurnas TBI 2024.
Pertanyaan pun muncul, apakah pantas bagi seorang CEO dan promotor Kejurnas TBI 2024 seperti Purnomo Setyadi mengoperasikan kantor yang tidak jelas, hanya untuk berjualan martabak dan minuman? Apalagi, acara ini melibatkan TNI AL, TNI AU, dan TNI AD. Sangat disayangkan jika nantinya pejabat TNI yang menghadiri acara ini harus datang ke lokasi kantor yang dianggap “abal-abal.”
Kejanggalan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kredibilitas PT Dipot Primadona Nusantara sebagai promotor Kejurnas TBI 2024, mengingat acara ini merupakan event besar yang melibatkan TNI.
Kejuaraan Nasional TBI 2024 sendiri direncanakan akan digelar di Jalan Tunjungan, Surabaya, dengan konsep sportainment yang diklaim akan memberikan hiburan tersendiri.
Kompetisi ini dibuka untuk umum dan juri akan memberikan kesempatan bantingan agar pertandingan lebih hidup. Namun, dengan adanya kontroversi terkait kantor CEO promotor, publik perlu mempertanyakan kredibilitas PT Dipot Primadona Nusantara dan bagaimana mereka dapat menjalankan event besar seperti Kejurnas TBI 2024.