Seputarindonesia.net || Bojonegoro – Suasana cerahnya pagi nan sejuk Minggu (12/06/2022) menjadi sempurna dengan mengunjungi wisata kuliner Pasar Sor Greng bernuansa pedesaan. Tempat kuliner asyik ini terletak di tepi Bengawan Solo Jl. Kapten Ramli lorong 1 No. 45, Ledok Wetan, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Bagi pengunjung luar Bojonegoro, dapat menggunakan aplikasi google maps untuk menuju lokasi.
Setelah beberapa waktu sempat terhenti karena pandemi covid-19, akhirnya tempat wisata kuliner yang murah meriah, unik, dan nyaman tersebut beroperasi kembali. Ini bisa menjadi alternatif pilihan bagi warga Bojonegoro ingin refreshing di akhir pekan.
Wisata kuliner murah meriah Pasar Sor Greng buka mulai jam 07.00 s/d 12.00 WIB dan menyediakan berbagai menu kudapan khas pedesaan yang halal dan sehat. Pengunjung dijamin akan dimanjakan dengan aneka menu. Seperti nasi buwohan, nasi kare, nasi pecel, nasi penyetan wader, urap, dan berbagai bentuk nasi lainnya. Tersedia juga berbagai menu camilan dan minuman tradisional seperti jajanan pasar, tahu ledok, dawet, kolak, komot mutiara, dan aneka bubur.
Ditemui di area tersebut, Budi Kurniawan penggagas wisata kuliner Pasar Sor Greng mengungkapkan wisata kuliner ini dibuka awal tahun 2019 lalu dan sempat terhenti karena pandemi covid-19 yang sangat berdampak pada tidak adanya penghasilan tambahan. Namun, kini dengan dibukanya kembali, para pedagang bertekad akan berjualan setiap hari minggu. Mereka sangat berharap ini dapat menjadi sumber tambahan penghasilan rutin setiap minggunya.
Pasar Sor Greng ini pedagang menjual aneka masakan yang diletakkan dalam gerabah/tembikar sehingga lebih sedap, dan untuk minuman memakai gelas batok kelapa. Selain kuliner juga tersedia fasilitas spot foto, wahana bermain sederhana yang aman bagi anak-anak, gazebo, iringan musik jawa, dan karaoke gratis.
“Pada saat pembukaan kali ini baru ada 8 pedagang, karena baru merintis kembali. Dahulu sebelum pandemi ada 28 pedagang. Insya Allah minggu-minggu berikutnya akan bertambah terus. Selain kuliner, penduduk sekitar juga berjualan baju etnik jawa timuran, daster, kaos, dan gerabah untuk oleh-oleh. Sedangkan parkir dan sampah dari pengunjung sudah dikelola dengan baik oleh anggota paguyuban,” jelasnya.
Budi menambahkan, jika pengunjung ingin berswafoto menggunakan baju adat jawa timuran juga disediakan persewaan. Budi yakin ke depan akan kembali banyak pengunjung seperti sebelum pandemi covid-19. “Dahulu sebelum pandemi banyak pengunjung, rombongan dari Tuban, Ngawi, dan Lamongan. Yang paling laris menu sambal penyetan ikan wader atau ikan bengawan,” imbuhnya.
Lebih lanjut Budi mengatakan, para pedagang telah dibiasakan agar selalu ramah kepada pengunjung. Mereka berkomitmen selalu menjaga kualitas pelayanan. Ke depan pihaknya berniat mengembangkan lapak-lapak jualan di rumah-rumah warga. Kendala yang dihadapi saat ini jika air Bengawan Solo meluap/banjir sehingga aktivitas pasar terpaksa harus dihentikan sementara.
Sementara itu Ibu Yanti, salah satu pengunjung yang datang bersama suami setelah berolahraga di CFD (Car Free Day) mengatakan, dirinya mendapat informasi tentang Pasar Sor Greng dari status whatsApp temannya. “Nikmat sekali sambel penyetan wader dan kolak grendulnya. Suasana makan di gazebo juga sejuk sambil mata jauh memandang Bengawan Solo, bisa menghilangkan penat,” tuturnya.(Eko).
Editor/Publisher: Bairi