Seputarindonesia.net II Namlea – Aksi unjuk rasa oleh Kelompok yang mengatas namakan Lembaga Adat Soar Pito Soar Pa Petuanan Kaiely Penurunan Baleho yang di pasang pada tanggal 23 Mei 2022 oleh Persekutuan Hukum Adat Petuanan Kayeli, yang mana Baleho tersebut bertuliskan “Tambang Emas ini adalah Anugrah Tuhan Untuk Bumi Bupolo dan Kehadiran Negara di peruntukan sebaik – baiknya Demi Kesejahteraan Kita ”
Aksi unjuk rasa digelar di Kecamatan Waelata, di mulai dari Kediaman Matetemun, Yohanes Nurlatu yang juga koordinator aksi di Unit 10, Desa Waetina sampai dengan Desa Persiapan Wamsait, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru pada Rabu (25/5/2022).
Pada aksi tersebut tiga buah baliho di Desa Debowae, Jalur A, Jalur D Desa Persiapan Wamsait, Kecamatan Waelata di turunkan dari lokasi tepasangnya baliho.
Dalam kesempatan itu saat orasi Matetemun, Yohanes Nurlatu menyampaikan pernyataan sikap. Adapun Pernyataan Sikap sebagai berikut : Masyarakat Adat sangat mendukung penuh Gubernur Maluku Untuk Jadikan Gunung Botak sebagai tambang rakyat, biarkan kami bekerja secara kearifan lokal di Hak Ulayat Adat Kami, kami masyarakat adat menolak perusahan dalam bentuk apapun yang akan beroperasi di Gunung Botak.
Dalam kesempatan tersebut Selalu Koordinator Aksi Yohanes Nurlatu menyampaikan penolakan terhadap pemasangan baliho oleh Persekutuan Hukum Adat Petuanan Kaiely yang dinilai tidak berkoordinasi dengan kepala-kepala soa.
“Kami menolak kegiatan pemasangan Baleho oleh Persekutuan Hukum Adat Petuanan Kayeli di bawah pimpinan Haji Umar Nurlatu tanpa berkordinasi dengan kami selaku kepala – kepala Soa,” ungkap Yohanes Nurlatu dalam orasinya.(Aam).
Editor/Publisher: Bairi.