SURABAYA-Pemerintah Pemkot (Pemkot) Surabaya rutin menggelar Satpol PP Goes To School di lingkungan pendidikan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengantisipasi kenakalan pelajar di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Selain itu, program Satpol PP Goes To School turut mensosialisasikan Peraturan Daerah (Perda) Kota Surabaya No 2 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.
Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Sumber Daya Satpol PP Kota Surabaya, Dwi Hargianto mengatakan, kali ini program Satpol PP Goes To School mengunjungi SD Khadijah 3 Surabaya. Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan preventif Satpol PP Surabaya dalam melakukan sosialisasi terhadap bahaya kenakalan anak-anak di lingkungan sekolah.
“Untuk kegiatan Satpol PP Goes To School ini, kami berangkat dari kenakalan yang terjadi di lingkungan sekolah seperti bullying, penggunaan gadget yang berlebihan, serta pengenalan Perda pada siswa-siswi disini,” kata Dwi Hargianto, Rabu (14/8/2024).
Dwi Hargianto membeberkan, Satpol PP Goes To School juga melakukan penilaian pada perwakilan Duta Trantibum yang telah dipilih oleh tiap sekolah. Duta Trantibum merupakan perwakilan dari tiap sekolah. Harapannya, Duta Trantibum dapat memberikan contoh perilaku baik bagi para pelajar.
“Mereka juga dapat menjadi jembatan antara guru dan siswa terkait permasalahan yang mereka alami di sekolah,” bebernya.
Melalui Satpol PP Goes To School, Dwi Hargianto berharap bahwa edukasi yang diberikan kepada para pelajar dapat menjadi bekal sehingga mereka bisa lebih bijak selama di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.
“Kami berharap anak-anak dapat berperilaku bijak dan baik, tidak membully teman di sekolah, serta bisa menjaga keamanan dan kenyamanan di masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Khadijah 3 Surabaya, Nurul Hidayati mengatakan, pihaknya mendukung adanya program Satpol PP Goes To School. Sebab, menurutnya, perlu ada edukasi kepada pelajar terkait ketentraman dan ketertiban umum di lingkungan sekolah dan masyarakat.
“Semoga dengan kegiatan ini, tidak ada perilaku bullying di lingkungan sekolah, sesuai dengan apa yang kami sampaikan pada anak-anak Stop Bullying, Start Caring and Loving,” tandas Nurul Hidayati. (irm)