SUMENEP-Pemuda Demokrasi dan Aspirasi Rakyat Jawa Timur (Dear Jatim Korda Sumenep) melakukan Aksi di Depan Kantor Pemda Sumenep, pada Kamis 2 Maret 2023, pagi.
Kordinator Aksi Ali Rofiq mengatakan kebijakan Bupati Sumenep untuk mewajibkan ASN memakai seragam batik produk lokal sebagai wujud perhatian pemerintah.
Namun program penggunaan seragam batik mayoritas ASN di lingkungan Pemkab Sumenep membeli kain seragam batik dengan motif Beddei dan Tera’ Bukan memakai uang pribadi.
Ali Rofik menilai pengrajin batik tulis Beddei hanya dapat keuntungan 17 Ribu perpotong , sementara oknum pengusaha dapat keuntungan 55 Ribu Perpotong.
“Tak hanya itu saja, perbup 81 tahun 2021 tentang PD ASN mencantumkan desain seragam batik khas daerah motif tera’ bulan notabenenya milik perorangan, akibat nya semua pengrajin batik tulis di Sumenep dapat memproduksi seragam batik motif Tera’ Bulan,” kata Ali.
Masih Ali Rofik menambahkan, Bahkan yang miris adalah setiap pengrajin memproduksi seragam batik tulis diminta untuk membayar royalty kepada oknum pengusaha Sebasar 100 ribu perpotong.
Kami mendesak bupati Sumenep hentikan pengadaan seragam batik ASN motif Beddei dan Tera’ Bulan, dan cabut Perbup No 81 Tahun 2021 tentang pakaian Dinas ASN.
Massa aksi membakar ban bekas sebagai bentuk kekecewaan kepada Bupati Sumenep tidak menemui massa aksi,”pungkasnya.(amn/dha)