PAMEKASAN– Badan Silaturrahmi Ulama Pesantren Madura (BASSRA) adalah perkumpulan ulama pertama di Madura yang lahir pada era tahun 90an oleh para ulama pesantren karimatik di zamannya. Dengan memiliki misi Membangun Madura bukan Membangun di Madura.
Mengingat saat ini sudah memasuki tahun politik, yakni Pesta demokrasi pada tahun 2024 yang akan datang tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten atau Kota, maka Bada Silaturrahmi Ulama Pesantren Madura (BASSRA) menggelar silaturrahmi dan Tausiyah BASSRA.
Tausiyah BASSRA yang dikemas dalam kegiatan Silaturrahmi dan Halal Bi Halal ini mengusung tema Berkhidmat Bersama dari Madura Untuk Indonesia,
pada Sabtu (27/5/2023) sekitar pukul 13.09 Wib bertempat di Gedung Utama Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura (P4TM) Jalan Raya Blumbungan, Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan, Madura Jawa Timur.
Dalam sambutannya, H Khairul Umam Ketua Panitia BASSRA mengatakan, kegiatan yang kami gelar ini sebagi bentuk ajang silaturrahmi para Ulama Se- Madura yang sekaligus ingin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kondusifitas menjelang tahun politik di 2024 akan datang.
“Silaturrahmi ulama pesantren Madura (Bassra) ini adalah untuk mengajak semua pihak elemen masyarakat Madura untuk menjaga kondusifitas pasca pelaksanaan Pemilu 2024,” kata H. Her sapaan akrabnya.
Marilah, kita semua baik itu dari pihak elemen dan seluruh lapisan masyarakat yang ada di Madura ini untuk bersama sama menjaga kondusifitas menjelang Pesta Demokrasi tahun 2024 dengan saling menghormati perbedaan pandangan dan dukungan.
Ditempat yang sama, Sekretaris Jendral Bassra
KH. Mohammad Syafik Rofii menyampaikan, Bassra adalah kelembagaan tidak boleh berpihak terhadap salah satu kandidat manapun dipelaksanaan Pemilu 2024 akan datang.
Hal itu, karena Madura memiliki suatu potensi yang besar baik itu potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM), misalkan saja Tembakau, Garam, Migas.
“Artinya kita perlu memandang untuk masa depan bagi semua putra-putri Madura supaya saling bahu membahu serta bersama-sama memikirkan tentang masa depan Madura ini,” ,tegasnya KH. Mohammad Syafik Rofii.
Maka dengan saling bahu membahu dan bersama sama memikirkan Madura agar
potensi Sumber Daya Alam (SDA) Madura dapat di kelola dengan maksimal dengan cara dari pihak pemerintah daerah dan pengusaha lokal saling bersinergi dan mendukung terciptanya pembangunan Madura yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Madura dengan memperhatikan kearifan lokal yang ada di masyarakat, harapannya.
Lebih lanjut,KH. Mohammad Syafik Rofii menambahkan,
demi terciptanya Pemilu yang sukses dan lancar menghasilkan pemimpin yg amanah, siddiq dan fathonah sesuai tuntunan syari’ah dan UUD 1945, dengan ini kami mengajak kepada seluruh elemen masyarakat Madura dengan saling menghormati perbedaan pandangan dan dukungan, serta dengan ini menyatakan bahwa badan silaturrahmi Ulama’ Pesantren Madura (BASSRA) secara kelembagaan tidak berpihak terhadap salah satu kandidat manapun.
Selanjutnya, terjadinya polemik tentang isu RUU kesehatan yang menyamakan tembakau dan g tembakau dan buruh pabrik, maka dari itu meminta dan menekan pihak Pemerintah untuk meninjau ulang RUU Kesehatan khususnya Pasal 154 dan Pasal 156, karena ini berpotensi merugikan banyak pihak khususnya para petani tembakau.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Menkopolhukam Mahfud MD, wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, BPK RI Achsanul Qosasi dan sejumlah ulama yang ada di Madura, dan undangan lainnya.(dyh)