SURABAYA-Kota Surabaya secara resmi menerima Letter of Recognition atau surat pengakuan dari World Health Organization South (WHO) Southeast Asia Regional Office (SEARO), yang menyatakan bahwa Kota Pahlawan resmi tergabung dalam Jaringan Global Kota Sehat akreditasi WHO.
Pengakuan tersebut ditujukan kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, pada tanggal 27 November 2024. Dalam surat tersebut, WHO mengapresiasi berbagai program dan kegiatan Pemkot Surabaya dalam mengembangkan Kota Sehat Surabaya.
Terdapat enam jaringan Kota Sehat WHO di dunia, anggotanya didasarkan letak geografis kota masing-masing guna memudahkan koordinasi dan persebaran informasi. Yakni, Jaringan Kota Sehat WHO Kawasan Eropa, Kawasan Amerika, Kawasan Timur Mediterania, Kawasan Pasifik Barat, Kawasan Afrika, dan Kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan letak geografis, Indonesia tergabung dalam Jaringan Kota Sehat WHO Asia Tenggara.
Wali Kota Eri mengatakan, dengan dikukuhnya Surabaya sebagai Kota Sehat oleh WHO merupakan kehormatan besar bagi warga Kota Pahlawan. Sejak awal, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen meningkatkan kualitas hidup, derajat kesehatan, dan kesejahteraan seluruh warga Surabaya tanpa terkecuali.
“Langkah ini bukan tentang pengakuan internasional, tetapi mewujudkan kota yang sehat, setiap warganya memiliki akses lebih baik terhadap layanan kesehatan, lingkungan bersih dan nyaman, serta dukungan sosial yang kuat berbasis komunitas,” kata Wali Kota Eri, Jumat (3/1/2025).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan, Pemkot Surabaya dianggap berhasil memenuhi prinsip utama pelaksanaan Kota Sehat akreditasi WHO SEARO. “Kota Surabaya juga dinilai telah meningkatkan derajat kesehatan holistik seluruh warga Kota Surabaya,” kata Irvan.
Selain itu, Kota Surabaya juga sudah memenuhi 13 indikator Kota Sehat WHO dan telah mengembangkan inisiatif dan inovasi dari 9 domain aksi Kota Sehat WHO. Adapun 9 domain aksi Kota Sehat WHO, antara lain meningkatkan tata kelola kota untuk kesehatan dan kesejahteraan, mengurangi dan meminimalkan kesenjangan kesehatan.
“Mempromosikan pendekatan kesehatan dalam semua kebijakan atau health in all policies approach. Mendorong pengembangan dan pemberdayaan komunitas, serta menciptakan lingkungan sosial yang mendukung kesehatan,” ujar dia.
Selanjutnya, menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan. Meningkatkan kualitas dan akses terhadap layanan kesehatan dan sosial lokal. “Dan mempertimbangkan dan merencanakan kebutuhan semua penduduk kota, serta memprioritaskan mereka yang paling membutuhkan,” imbuhnya.
Irvan memastikan bahwa Pemkot Surabaya juga memperkuat layanan kesehatan masyarakat dengan kapasitas untuk menghadapi keadaan darurat terkait kesehatan, merencanakan kesiapsiagaan, kesiapan, serta respons perkotaan terhadap keadaan darurat kesehatan masyarakat.
“Surabaya juga telah menyelesaikan serangkaian langkah penting dalam proses akreditasi, yang juga menghasilkan profil Kota Sehat dan rencana aksi yang akan memperkuat posisi Surabaya sebagai Kota Sehat WHO,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina menyampaikan, pengakuan ini tidak lepas dari berbagai inovasi Wali Kota Eri dalam pengembangan Kota Sehat. Sebab, Surabaya terus menciptakan inovasi untuk meningkatkan kesehatan holistik bagi warga Kota Pahlawan.
“Di antaranya, pembangunan Bengkel Sehat Mandiri untuk pemberdayaan ODGJ yang sudah sembuh, pembangunan rumah sehat untuk pengembangan pengobatan tradisional, inovasi R1N1, 1 Kelurahan 1 Ambulans, 1 puskesmas 1 pediatrician, 1 puskesmas 1 obgyn, serta pembangunan rumah sakit di seluruh wilayah Kota Surabaya,” kata Nanik.
Ke depan, Kota Surabaya juga akan mengembangkan wisata kesehatan (health tourism), yang terdiri dari wisata medis (medical tourism) dan wisata kebugaran (wellness tourism) dengan pengembangan infrastruktur kesehatan yang maju, peningkatan layanan kesehatan berkualitas serta potensi pariwisata yang sangat beragam.
“Pada tahun 2024 sendiri, Pemkot Surabaya menerima lebih dari 20 penghargaan bidang kesehatan di tingkat regional dan nasional. Dengan diterimanya Letter of Recognition dari WHO SEARO, Kota Surabaya resmi menjadi bagian dari Jaringan Global Kota Sehat WHO, serta mendapat akreditasi sebagai Healthy City WHO SEARO,” pungkasnya. (irm)