GRESIK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik menggelar rembuk stunting dengan mengusung tema ‘Komitmen Lintas Sektor dalam Percepatan Penurunan Stunting’ di Aula Mandala Bakti Praja Kantor Bupati Gresik, Kamis (7/3/2024).
Agenda tersebut diselenggarakan untuk memastikan, pelaksanaan konvergensi stunting yang terintegrasi dan berjalan maksimal. Dengan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah yang juga Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kabupaten Gresik, meminta kepada semua pihak untuk mewujudkan komitmen Gresik zero stunting.
Bu Min-sapaan akrab Aminatun Habibah menjelaskan, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka prevalensi stunting di Indonesia sebesar 21,6 persen. Sementara Jawa Timur 9,2 persen, dengan Kabupaten Gresik berada pada 12,8 persen.
“Alhamdulillah, angka tersebut di bawah nasional dan Provinsi Jawa Timur. Belum ada data rilis SKI tahun 2023. Tahun ini lokus stunting di Kabupaten Gresik berada di 7 kecamatan dan di 19 desa/kelurahan. Selanjutnya tahun 2025 lokus stunting berada di 9 kecamatan dan 22 desa/kelurahan,” terangnya.
Bu Min menambahkan, penanggulangan stunting merupakan program prioritas nasional, untuk itu perlu mendapatkan perhatian. Di antaranya, pemantauan status gizi dan perkembangan anak, pengetahuan tentang kesehatan gizi sebelum dan pada masa kehamilan hingga 1000 hari pertama kehidupan.
“Perlu penguatan data baik dari kader kesehatan, kader desa hingga Puskesmas. Serta perlunya peran aktif TPPS dalam mengawal dari perencanaan pengawasan hingga evaluasi,” harapnya.
Menurut Bu Min, untuk mengatasi permasalahan stunting tentunya tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah, tetapi kewajiban seluruh komponen. Karena pemerintah tidak akan ada artinya tanpa bantuan masyarakat.
“Untuk mengatasi stunting adalah bagian dari mewujudkan generasi yang kuat lahir dan batin. Investasi Sumber Daya Manusia akan menjadikan generasi emas pada Tahun 2025,” ujarnya.
Bu Min mengajak seluruh stakeholder yang hadir dalam acara rembuk, untuk meningkatkan komitmen dan kerja keras bersama mewujudkan hasil yang lebih baik dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Gresik.
“Strategi kunci penurunan stunting yaitu pemenuhan intervensi, peningkatan konvergensi di desa, pendampingan keluarga dan monev. Kita harus saling berkoordinasi secara terus menerus untuk mewujudkan Kabupaten Gresik zero stunting,” pungkasnya.
Selain rembuk, dalam kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama untuk melakukan percepatan penurunan stunting di Gresik. Seluruh stakeholder pelaksana percepatan penurunan stunting dari tingkat kabupaten, kecamatan, sampai tingkat desa/kelurahan dilibatkan.