Seputarindonesia.net || Bojonegoro – Jajaran Forkopimda Bojonegoro menghadiri kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Terpadu Penanganan Konflik untuk mengantisipasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Rakor digelar menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 H di Ruang Angling Dharma Lantai 2, Pemkab Bojonegoro Kamis (7/7/2022).
Hadir Bupati Bojonegoro Anna Mu’awannah, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Arm Arif Yudo Purwanto, Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad, Sekda Nurul Azizah, dan para pejabat pemkab serta jajaran Forkopimcam se- Kabupaten Bojonegoro.
Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menyampaikan bahwa populasi hewan ternak sapi tertinggi adalah di Jawa Timur. Sehingga, kasus PMK juga tinggi. Akan tetapi dalam penangananya wabah ini sudah sangat baik.
Bupati menegaskan, Pemkab Bojonegoro melalui BPBD membantu mencegah penyebaran virus PMK tersebut melalui penyekatan atau pembatasan lalu lintas hewan ternak di perbatasan Provinsi Jatim dengan Jawa Tengah.
“Secara karateristik hewan ternak (sapi) di Bojonegoro sangat diminati. Karena tulang kecil dan dagingnya banyak. Sehingga, tingkat kerawanan keluar daerah sangat besar,” terangnya.
Bupati Anna berharap sinergitas antara Forkopimda, Forkopimcam dan instansi terkait terus ditingkatkan dalam penanganan wabah virus PMK. Agar wilayah Kabupaten Bojonegoro tetap kondusif, aman dan steril dari penyakit PMK.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bojonegoro, Mahmudi menyampaikan bahwa kegiatan rakor tim terpadu penanganan konflik sosial dilaksanakan sebagai langkah pengawasan dan upaya mengantisipasi penyebaran penyakit PMK agar tidak meluas. Wabah penyakit PMK seperti sapi, kerbau, kambing atau domba dan bisa menimbulkan dampak sosial di masyarakat.
“Kegiatan ini juga bentuk sinegitas instansi terkait dalam upaya penanganan wabah penyakit PMK dengan tepat,” ujarnya.
Sementara itu, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Arm Arif Yudo Purwanto menyampaikan bahwa kasus penyakit PMK di wilayah Kabupaten Bojonegoro sangat tinggi. Dalam penanganannya yang dilakukan Forkopimda bersama instansi terkait berjalan cukup baik, sehingga hal ini juga sangat perlu diapresiasi.
Saat ini, lanjut Dandim, Rumah Pemotongan Hewan (RPH) setiap hari diawasi oleh petugas dari Dinas Peternakan Kabupaten Bojonegoro yaitu dengan melakukan seleksi hewan yang layak disembelih untuk dikonsumsi.
Dandim mengimbau peternak dan pelaku usaha hewan ternak untuk selalu menjaga kebersihan dan sarana prasarana lingkungan kandang. Selain itu, peternak harus rutin memberikan makanan rumput yang segar dan vitamin hewan ternaknya.
“Ini untuk mengantisipasi dan mencegah sebaran virus PMK sekaligus kesiapan penyembelihan hewan qurban Hari Raya Idul Adha,” kata Letkol Arm Arif Yudo Purwanto.
Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad dalam kesempatan yang sama berharap jajaran Forkopimcam, Babinsa dan Babinkamtibmas turut dalam mengamankan kegiatan sholat Idul Adha agar berjalan dengan baik, aman serta lancar.
“Virus PMK ini tidak menular kepada manusia. Jadi jangan panik dengan informasi yang tidak sesuai fakta yang terkait virus PMK yang bisa menular ke manusia,” ucapnya.(Eko).
Editor/Publisher: Bairi.