JOMBANG – Hari Raya Unduh Unduh adalah sebuah Hari Raya yang diperingati oleh warga Nasrani Jawi Wetan, merupakan sebuah persembahan dan mensyukuri hasil bumi, dimana warga beramai ramai datang ke Gereja dengan membawa hasil bumi dan ternak.
Perayaan Unduh Unduh dilaksanakan di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Mojowarno Jombang, pada, Minggu 14 Mei 2023, dihadiri Bupati Jombang Mundjidah Wahab beserta rombongan dan Muspika Mojowarno.
Warga yang datang dari berbagai Blok atau Dusun seperti, Blok Mojoroto, Mojodukuh Mojoroto, Mojoroto,Mojowarno dan Blok Mojotengah, dengan diiringi berbagai kesenian daerah, kedatangan mereka disambut langsung oleh Pendeta Muryo Jayadi beserta panitia pelaksana.
Dalam sambutannya Pendeta Muryo Jayadi menyampaikan terima kasih atas kehadiran Ibu Bupati Jombang Mundjidah Wahab. “Saya sampaikan bahwa pada perayaan Unduh Unduh ini dengan mengangkat tema, Bersyukurlah Karena Tuhan Sangat Baik,” ucapnya.
Unduh Unduh pada saat ini masyarakat begitu sangat antusias, karena tiga tahun dilanda pandemi sehingga Unduh Unduh tahun sebelumnya hanya diselenggarakan secara sederhana.
Ditengah tengah pelaksanaan kegiatan Bupati Jombang menyerahkan sertifikat dari kementrian Kominfo, yang isinya adalah Unduh Unduh sudah masuk daftar warisan budaya Indonesia, yang diterima langsung Pendeta GKJW Mojowarno
Dalam sambutannya Bupati Jombang, menyampaikan agar warisan budaya ini dipertahankan dan dilestarikan, memang sudah seharusnya masyarakat mensyukuri nikmat yang sudah diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa, seperti hasil bumi, yang saat ini masyarakat persembahkan.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Jombang, mengucapkan selamat kepada seluruh masyarakat yang merayakan riyaya ( Hari Raya Red) Unduh unduh, Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan rahmat kepada kita semua, “ucapnya.
“Mari kita jaga kerukunan antar umat beragama, sebab kerukunan yang paling utama dalam peradaban ditengah masyarakat,” tutup Bupati Jombang.
Terpisah, Pramono Hadi selalu Kepala Desa Mojowangi, mengatakan hasil bumi yang dibawa masyarakat dilelang, dan hasil dari lelah tersebut diserahkan ke Gereja untuk kegiatan dan bantuan kepada masyarakat kurang mampu. (Fat)
