SEPUTARINDONESIA.NET– Ada bukti baru dalam kasus pembunuhan di Kelurahan Tagaraja, Kecamatan Kateman yang menewaskan seorang pria inisial JU (36). Polres Indragiri Hilir (Inhil) menemukan sabu-sabu di tempat kejadian perkara (TKP).
Dari kamar pelaku yang masih ada darah berceceran dilantai, ditemukan juga 1 paket besar narkotika jenis sabu, dan 3 paket sedang narkotika jenis shabu, serta 5 butir setengah pil ekstasi warna hitam logo bintang dan 1 buat alat hisap sabu.
Polisi juga sudah membekuk tersangka inisial MR (45) asal Jalan Tanjung Rambe Kelurahan Tagaraja.
Pembunuhan itu diketahui terjadi pada Jum’at (31/12/2021) lalu sekitar pukul 20.30 WIB bertempat di lantai 2 kamar rumah.
Kasat Reskrim Polres Inhil AKP Amru Abdullah, melalui Paur Humas Ipda Esra mengatakan, pelaku pembunuhan bersama dengan rekannya JR (35) menyerahkan diri ke Polsek Kateman setelah kejadian.
“Mereka mengakui perbuatannya telah melakukan pembunuhan terhadap seorang laki-laki dirumahnya,” jelasnya, Minggu (2/1/2022).
Mendapat informasi tersebut Kapolsek Kateman memerintahkan Kanit Reskrim bersama anggota untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Dari hasil olah TKP ditemukan seorang laki laki inisial JU di lantai 2 depan kamar rumah pelaku dengan kondisi dalam keadaan sudah meninggal dunia.
Berdasarkan hasil visum tim medis Puskesmas Sungai Guntung diketahui korban meninggal dunia akibat luka bacokan pada bagian leher dan dibawa ke Rumah Sakit Raja Musa Sungai Guntung.
Anggota Polsek Kateman lalu melakukan pengecekan TKP di kamar milik tersangka yang didampingi oleh Sekcam Kecamatan setempat.
Selain sabu ditemukan juga uang tunai sejumlah Rp. 444.000. Sementara dilantai 1 ditemukan 1 bilah parang panjang. “Semua barang bukti sudah diamankan ke Polsek Kateman dan akan dilakukan pengembangan,” imbuhnya.
Tersangka MR sendiri kepada Polisi menjelaskan dirinya melakukan pembunuhan dengan cara mengayunkan parang panjang kearah korban dan mengenai bagian leher korban hingga korban meninggal dunia ditempat.
“Motifnya pelaku merasa tidak senang karena korban dianggap menceritakan pelaku dengan berbisik – bisik dengan 2 (orang) temannya, pelaku merasa tersinggung hingga terjadi pembacokan,” pungkasnya.(*)