SURABAYA-Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengapresiasi inisiatif SMPN 1 Surabaya yang tidak hanya menanamkan nilai akademik kepada para siswa, tetapi juga menumbuhkan kepedulian sosial dan kreativitas melalui kegiatan amal dan pertunjukan seni.
Kepedulian sosial dan kreativitas ini, dikemas melalui kegiatan Charity Spectra & Open Air, di Halaman SMPN 1 Surabaya, Kamis (13/2/2025). Acara ini bukan sekadar hiburan, tetapi menjadi sarana bagi anak-anak Kota Pahlawan untuk belajar berbagi dan berempati kepada sesama.
Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, Charity Spectra & Open Air bukan hanya tentang memberi, tetapi juga tentang menanamkan rasa kebersamaan dan gotong royong, nilai-nilai yang menjadi ciri khas warga Surabaya.
“Mereka mencontohkan bahwa kegiatan Charity Spectra & Open Air tidak dilakukan di luar sekolah, tetapi di dalam sekolah. Panitia sangat luar biasa, tidak hanya menunjukkan apa yang ditampilkan, tetapi apa yang dikerjasamakan antar semua warga sekolah,” kata Wali Kota Eri.
Ia berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk melakukan hal serupa. Sebab, menurutnya, lebih baik mengadakan semua acara di dalam sekolah untuk menjaga keamanan dan kenyamanan para siswa.
“Wisata juga sebaiknya di Surabaya saja. SMPN 1 bisa menjadi contoh, menunjukkan keberanian jiwa seninya, dan kebersamaan. Terima kasih Bu Eko sebagai salah satu kepala sekolah yang inovatif. Kemarin SMPN 1 baru saja menerima penghargaan sebagai sekolah yang Peduli Lingkungan,” ujar dia.
Dalam pelaksanaannya, semua pelajar dilibatkan dalam kegiatan tersebut. Menurut Wali Kota Eri kedekatan antara guru, siswa, orang tua, dan komite sekolah, dapat memicu keberanian dan kreativitas peserta didik.
“Anak-anak memiliki prinsip yang kuat, memiliki kemampuan manajemen yang hebat, yang terpenting mereka punya empati untuk terus saling menolong. Teruslah berkarya, peduli, dan jangan pernah ragu untuk berbagi kebaikan,” tegasnya.
Wali Kota Eri juga mengungkapkan kebangganya kepada para peserta didik. Sebab, mereka telah terbiasa Berbahasa Inggris saat berinteraksi. Hal ini dibiasakan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing bagi pelajar Surabaya.
Dispendik Surabaya pun diminta untuk terus memperhatikan setiap sekolah dalam membudayakan sehari Berbahasa Inggris di ruang pendidikan di Kota Pahlawan.
“Saya meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik), setiap Jumat anak-anak berbahasa Inggris. SD-SMP sudah berbahasa Inggris, sehingga bisa dibuat seminggu dua kali agar semakin lancar,” terangnya.
Kepala Dispendik Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, kegiatan ini menjadi salah satu bentuk sinergitas dalam memperkuat karakter peserta didik. Ke depan, tiap sekolah bisa menggulirkan rasa kepedulian, kebersamaan, dan gotong royong antar siswa yang disesuaikan berdasarkan karakter dan budaya sekolah masing-masing.
“Karena tugas sekolah dan guru adalah mendampingi peserta didik untuk mencapai cita-cita masa depannya,” kata Yusuf.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Surabaya, Eko Widayani mengatakan, kegiatan implementasi pembelajaran empati dan peduli terhadap sesama merupakan program rutin. Kegiatan amal siswa SMPN 1 Surabaya diberikan kepada panti asuhan, panti jompo, serta keluarga dari para siswa yang membutuhkan.
“Kegiatan ini sudah dimulai sejak tiga minggu yang lalu. Para orang tua berperan aktif menggugah empati siswa. Semua terlibat, orang tua, dan guru mendampingi sesuai dengan program anak-anak,” pungkasnya. (irm)