NAMLEA– Tumpukan sampah yang berada di pinggir jalan Pasar Impres Namlea, Kota Namlea, Kabupaten Buru Maluku, bertumpuk selama tujuh hari. Akibatnya menggangu penguna jalan dan menimbulkan bau busuk.
Diman (56), pedagang kaki lima yang berjualan di pasar inpres Namlea, kepada media mengatakan, sampah tersebut di buang oleh penjual yang ada dalam pasar inpres Namlea dan masyarakat.
“Sampah itu kalau tidak di angkat akan membawa sumber penyakit kepada masyarakat yang beraktifitas di pasar impres Namlea,” jelasnya.
Apalagi kalau malam hari di dekat tempat sampah,ada masyarakat yang berjualan makanan siapa santap,kalau lalat yang ada di tempat sampah terbang sibgah di makanan parah penjual bisa jadi penyakit, pemerintah daerah seharusnya jangan buat masyarakat punya ruang gerak untuk belanja sempit dan malas akibat dari bau busuk sampah.
” Kita ini kan baru saja selesai di serang wabah virus Corona,belum apa-apa pemerintah suda berikan penyakit lagi dari bau sampa yang belum di angkat selama tujuh hari.
” Jadi harapan kami, secepatnya pemerintah bisa angkat dan bersihkan sampah-sampah yang berserakan dan hampir menutupi badan jalan,karena setiap bulan kita selalu bayar retribusi pasar, uang retribusi sampah mau di ambil sedangkan sampah tidak di angkat, jadi jangan menimbulkan penyakit buat masyarakat,” kata Diman.
Sementara itu, Kepala dinas lingkungan hidup (DLH) Kabupaten Buru, Adji Hentihu saat di konfirmasi via telepon menjelaskan, terkait kendala sampah yang sudah hampir seminggu lamanya belum diangkat.
Adanya sampah belum di angkat akibat dari keterlambatan gaji tukang pengangkut sampah yang belum di bayar.
“Benar, sampah belum di angkat, karena kami belum memberikan gaji para pekerja pengangkut sampah selama dua bulan, namun kami sudah bayar sebulan jadi tinggal satu bulan lagi,” jelasnya.
Tetapi parah pekerja pengakut sampah tidak mau menerima satu bulan saja gaji mereka..Maunya mereka gaji seharunya di bayar dua bulan, tetapi dinas mampu bayar satu bulan dulu dan yang sisanya satu bulan dibayar lagi berikutnya.
“Beta sudah paksa mereka untuk angkat itu sampah, tetapi mereka maunya bayar gaji yang sisa satu bulan,setelah itu baru mereka bisa angkut sampah,” imbuhnya.
Kemudian terkait keterlambatan gaji ini karena disebapkan oleh anggaran perubahan yang di tolak, akhirnya gaji mereka agak terlambat sedikit.(bin)