SAMPANG – Dua murid ngaji di Sampang diduga menjadi korban pemukulan. Keduanya warga Dusun Taroman, Desa Nyiloh, Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang yang juga anak Yatim Piatu.
Kedua korban yang diduga menerima pukulan dari guru ngajinya diantaranya inisial M dan SL.
Kejadian tersebut diungkapkan oleh Haliyah (35) yang merupakan Bibi dari korban mengatakan, M saat itu tengah belajar ngaji tiba tiba di pukul oleh SH, akibat pemukulan yang dilakukan SH itu korban mengalami sakit di bagian dada yang sehingga korban merasakan sesak bafas pada dadanya.
“SH tersebut, adalah seorang Guru ngaji korban,” katanya, Minggu (21/8/2022)
Masih kata Bibi Haliyah, M tak hanya mengalami sesak nafas pada dada, ia juga mengalami luka lebam di bagian punggung,dan peristiwa kejadian ini berlangsung di Dusun Taroman, Desa Nyiloh Kecamatan Kedungdung, terjadi pada Malam Sabtu 20 Agustus 2022.
Karena korban mengalami sesak nafas akhirnya dilarikan ke Puskesmas Tambelangan.
” Sebelumnya di rujuk ke Puskesmas Tambelangan, korban sempat dibawa ke mantri namun karena korban sesak nafas nya lebih parah maka kami bergegas rujuk ke puskesmas,” paparnya Haliyah.
Memurut keterangan keluarga korban kepada Kades bahwa, M saat itu sedang mengaji di tempat DH, karena pada malam Kamisnya M tidak bisa mengaji, maka guru ngaji tersebut berikan hukuman dengan melakukan pemukulan yang mengakibatkan korban sesak nafas.
Bukan hanya itu M kembali merasakan sesak lagi sekitar pukul 15.30 wib hingga membawa kembali ke Puskesmas Banjar.
Namun, sangat amat di sayangkan diduga pelaku terkesan tidak peduli kepada korban, dan malam harinya dirinyapun tidak menanyakan bagaimana keadaan mawar.
Saat disinggung siapa saja murid guru ngaji tersebut yang dapatkan tindak kekerasan sampai dapatkan perawatan medis, bibi korban menyebutkan ada 2 korban.(*/RR).