SEPUTARINDONESIA.NET, JEMBER- Aksi demo menolakan wacana penundaan pemilu dan rencana 3 periode Presiden RI Joko Widodo, soal kenaikan PPN, dan polemik minyak goreng terjadi di Jember.
Setidaknya 650 mahasiswa, yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Badan Eksekutif Mahasiawa (BEM) se Jember menggelar unjuk rasa.
Selain mengkritisi kebijakan presiden, mahasiswa juga mendesak Jokowi segera mencopot dua oranh menteri yang dianggap sebagao biang kerok kegaduhan.
Kedua menteri tersebut adalah Menteri Perdagangan M. Luthfi dan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
“Dari Menteri-Manteri (Presiden RI) Jokowi yang kita soroti pertama. Dari hasil kajian kita. Ada beberapa, pertama (Menteri Manves) Luhut. Karena dari statement (pernyataan) Luhut, (dinilai) mengeluarkan Big data palsu. Itu kita sangat menyayangkan,” kata Korlap Aksi Unras Mahasiswa M. Yayan saat dikonfirmasi di sela aksi, Selasa (12/4/2022).
Terkait big data palsu itu, lanjut Yayan, pihaknya mempertanyakan pernyataan Luhut. Soal wacana 3 periode masa jabatan presiden.
“Kemudian yang kedua, dari Menteri perdagangan M. Lutfi, yang mana kemudian, (menurut mahasiswa) dia tidak becus melaksanakan tugasnya. Dipanggil oleh DPR untuk menyelesaikan masalah minyak dan tidak ada regulasi-regulasi yang bisa diselesaikan,” ujarnya.
“Misal HET, ada pencabutan dan DPO MPO yang masih belum diselesaikan,” sambungnya.
Karena dinilai tidak becus dalam bekerja sebagai jabatannya menjadi menteri. Sehingga ratusan mahasiswa itu mendesak dilakukannya reshuffle.
“Jokowi harus mencopot Menteri Perdagangan dari hasil kajian kita. Dan kita mengecam keras untuk mencopot bapak Luhut juga,” pungkasnya.
Sementara itu, pantauan wartawan di lokasi aksi. Sempat terjadi aksi tarik pagar kawat berduri yang dipasang polisi mengelilingi bangunan gedung DPRD Jember.
Aksi tersebut dilakukan sekitar pukul 15.25 WIB.
Tujuan mahasiswa adalah agar para pimpinan DPRD Jember dan perwakilan partai menandatangani pakta integritas. Juga menemui mahasiswa, yang saat itu aksi diluar DPRD Jember.
Sementara untuk merangsek masuk ke Halaman DPRD Jember terhalau oleh pagar dan barikade kawat berduri yang dipasang polisi.(*/R)