SIDOARJO, SEPUTARINDONESIA.NET – Ketegangan mewarnai aksi puluhan anggota Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jatim di depan PT Sakura Damai Sentosa, Sidoarjo,Jumat Pagi (24/01/25). Mereka menuntut hak waris Gresce Katalina atas permasalahan warisan keluarga. Kehadiran Kapolres Sidoarjo beserta jajaran pejabat utama (PJU) yang mengawal ketat Agus dan Agung, dua orang yang hendak memasuki area perusahaan, memicu aksi saling dorong dan kericuhan.
Menurut informasi yang dihimpun, Kapolres Sidoarjo dan PJU-nya secara langsung mengawal Agus dan Agung hingga memasuki kantor PT Sakura Damai Sentosa. Aksi ini menimbulkan kecurigaan dan protes keras dari para pendemo GRIB Jatim Jaya yang menilai tindakan tersebut tendensius dan tidak adil. Para pendemo sempat berusaha menghalangi Agus dan Agung, mengakibatkan aksi saling dorong dan ketegangan yang cukup tinggi. Pihak kepolisian akhirnya terpaksa memukul mundur para pendemo dan membuka gembok pagar kantor dengan menggunakan gergaji.
Bonardo Pardomuan Hasiholan Sinaga, S.H., M.H., kuasa hukum ahli waris Gresce Katalina, mempertanyakan alasan di balik pengawalan ketat Seperti mengawal para pejabat negara tersebut. Ia menilai tindakan Kapolres dan PJU-nya cenderung memihak dan mengabaikan tuntutan para pendemo yang memperjuangkan hak waris kliennya.
“Hal ini Sangat di Sayangkan Kapolres Sidoarjo Beserta Pejabat Utama nya Kenapa sampai mengawal ketat seperti para pejabat negara” ujar Bonardo Pardomuan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian Polres Sidoarjo yang masih berada di dalam kantor PT Sakura Damai Sentosa belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut dan alasan di balik pengawalan ketat terhadap Agus dan Agung.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar tentang transparansi dan netralitas pihak kepolisian dalam menangani kasus warisan keluarga ini. Publik menantikan klarifikasi resmi dari pihak kepolisian Polres Sidoarjo terkait dugaan tendensius tersebut. Aksi ini juga menyoroti pentingnya penegakan hukum yang adil dan transparan dalam menyelesaikan sengketa warisan. Perkembangan selanjutnya akan terus kami pantau dan informasikan.