SAMPANG– Beredarnya soal diduga ada pemotongan gaji Pantarlih di desa Patarongan, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, yang viral di beberapa media yang telah diterbitkan pada Sabtu 13 Mei 2023 kemarin.
Pasalnya, mencuat berita yang telah beredar dari jumlah keseluruhan 9 Pantarlih rata-rata telah dilakukan pemangkasan oleh Ketua PPS, dan hanya tersisa 2 orang, inisial A dan N.
Hal itu di ungkapan oleh salah satu Pantarlih melalui WhatsApp, dalam permasalahan tersebut dari pihak media pun menghimpun informasi yang lebih akurat untuk menemukan titik terang atas kebenaran persoalan pemotongan tersebut, Selasa (16/5/2023).
Sebagai pemilik peran penting akan suksesnya jalannya Pesta Demokrasi Pemilu pada tahun 2024 tentunya KPU Kabupaten Sampang dapatnya untuk penjelasan sehingga ada sebuah langkah selanjutnya mengenai hal dimana perbuatan tersebut telah merugikan banyak orang.
Tentunya ini adanya pernyataan timbul dari salah satu pantarlih menyatakan, seharusnya pihaknya mendapatkan honor sebesar Rp 1 juta. Namun yang didapatkan hanya Rp 700 ribu. Hal itu membuat dirinya kaget dan curiga atas tindakan tersebut.
“Pemotongan itu rata mas 300 ribu. Untuk tahap pertama diberikan secara utuh, pemotongan itu dilakukan pada tahap kedua cair dan pada waktu itu ada 7 orang pantarlih yang hadir dari 9 pantarlih. Untuk yang dua orang lainnya kemungkinan sama bisa juga tidak,” ungkapnya.
Dapat bukti yang jelas melalui screenshot percakapan, jika Ketua PPS menyatakan telah melakukan pemotongan sebesar 15 % kepada Pantarlih tersebut, dan sempat ada bahasa tak sedap jika ia merekrut hanya cukup sampai di Pantarlih saja.
“Terkait Permasalahan kita yang minta 15% siapa yang buka ke orang lain, kalau keberatan dengan kita minta 15% gak papa kita kasih semua , tapi cukup di Pantarlih ya,” ucapnya.
“Ingat kita pilih kalian , Keng padeh ( biar sama ) mikir biar kita sama-sama kerja dan dapat penghasilan , bik gik mukkak ka oreng Laen , (kok masih buka sama orang lain, saya kan sudah bilang kita akan rekrut sampai ke KPPS , bik gik mukkak ka oreng lain( kok masih buka sama orang lain), kita akan bayar lengkap bagi yang tidak setuju,” paparnya dalam sebuah tangkap layar yang diduga dalam grup Pantarlih.
Dalam pernyataan tersebut sudah jelas jika ketua PPS mengakui , namun terdengar kabar yang beredar jika pemotongan tersebut di lakukan secara terbuka, bukan pemotongan melainkan hanya di beri.
“Katanya tidak di potong tapi di beri oleh Pantarlih ya,” ujarnya.
Menanggapi pernyataan ketua PPS mengenai dari bukti screenshot, kini pihak KPU Kabupaten Adie Firmansyah Saat di konfirmasi ia pun mejelaskan panjang lebar secara santai dan sempat menepis perihal bukti yang sudah akurat tersebut terasa tak punya beban tanggung jawab mengenai bawahannya di lapangan mengenai pemotongan gaji Pantarlih tersebut.
“Ia mas memang sempat menyampaikan melaporkan , tapi semua itu sudah di klarifikasi kepada pihak Pantarlih yang bersangkutan , dan sudah di tarik Karna selalah fahaman,” jelas Ketua KPU .
Disinggung terkait sebuah pernyataan dari hasil tangkap layar pada sebuah grup tentang pernyataan oknum PPS bahwasannya, pantarlih yang sudah keberatan karena honornya di potong 15% dirinya meyakini bahwa hanya di pantarlih saja, tidak akan di rekrutnya sebagai KPPS.
“Untuk perekrutan KPPS itu adalah kewenangan KPU PPS hanya menfasilitasi, jadi kami pastikan Aman Mas, selagi yang bersangkutan bersedia dan memenuhi syarat dan ketentuan,” terang addy, (dyh).