Berita Nasional IndonesiaBerita Nasional Indonesia
Reading: Langkah Dinkes Kota Surabaya Cegah Gagal Ginjal Anak, Edukasi Orang Tua Hingga Libatkan KSH
Share
Aa
Berita Nasional IndonesiaBerita Nasional Indonesia
Aa
  • Dewan Redaksi
  • Susunan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
All Rights Reserved. Seputar Indonesia Net
Berita Nasional Indonesia > Kesehatan > Langkah Dinkes Kota Surabaya Cegah Gagal Ginjal Anak, Edukasi Orang Tua Hingga Libatkan KSH
KesehatanPemerintahanSosial Budaya

Langkah Dinkes Kota Surabaya Cegah Gagal Ginjal Anak, Edukasi Orang Tua Hingga Libatkan KSH

Irman 9 months ago 32 Views
Kepala Dinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina

SURABAYA-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan berbagai upaya masif untuk mencegah terjadinya kasus Gagal Ginjal Kronis (GGK) pada anak. Upaya yang tengah dilakukan antara lain, mengedukasi orang tua untuk waspada terhadap kasus gagal ginjal anak dan juga melibatkan Kader Surabaya Hebat (KSH) agar memantau keluarga yang memiliki resiko.

Kepala Dinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina mengatakan, pihaknya terus melalukan penyelidikan epidemiologi apabila ditemukan kasus gagal ginjal yang berasal dari laporan masyarakat dan Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes).

“Kita juga tengah melakukan meningkatan kewaspadaan penyakit gagal ginjal pada anak melalui pengamatan dan deteksi dini dalam kegiatan Bindu PTM pada masyarakat, sekolah, Poskestren, dan pada kegiatan Bindu Jirona (Jiwa, Rokok dan NAPZA),” ujar Nanik, Selasa (13/8/2024).

Lanjut Nanik, pemantauan kepada masyarakat Kota Pahlawan juga melibatkan KSH sehingga bisa menjangkau semua kalangan, termasuk mereka yang beresiko.”Pemantauan kondisi pasien dan keluarga yang berisiko dibantu oleh KSH setempat,” ungkap Nanik.

Selain itu, Nanik mengingatkan kepada masyarakat untuk mengkonsumsi obat sesuai anjuran dokter dan menghindari penggunaan obat nyeri secara berlebihan tanpa pengawasan dokter.

Warga Surabaya Adukan Anggota DPRD Jatim ke BK, Diduga Langgar Inpres Efisiensi Anggaran
DLH Surabaya Pastikan Truk Sampah Tabrak Pemotor Bukan Milik Pemkot
Pemkot Surabaya Gelar Job Fair & Edu Fair 2025, Ratusan Lowongan Siap Serap Pengangguran dan Atasi Kemiskinan
Harkitnas, Pemkot Surabaya Ajak Warga Siapkan Masa Depan Generasi Penerus
Dari Kampung Anak Negeri, LPA Jatim: Surabaya Bisa Jadi Pelopor Perlindungan Anak Berbasis Komunitas

Dia juga meminta masyarakat agar segera melakukan rujukan ke Fasilitas Kesehatan tingkat Lanjut (FLTL) maupun Rumah Sakit (RS) apabila ditemukan beberapa gejala.

“Gejalanya seperti demam, infeksi saluran pernapasan akut (batuk dan pilek), atau gejala infeksi saluran cerna (diare dan muntah), produksi urine berkurang atau tidak ada urine selama 6-8 jam (saat siang hari), warna urin berubah menjadi pekat atau kecoklatan,” jelas Nanik.

Sejauh ini Nanik menggungkapkan, kasus GGK pada anak hanya dialami oleh satu orang dan sudah menjalani perawatan hemodialisa. Sisanya, kasus GGK di Kota Surabaya masih didominasi usia dewasa.

“Berdasarkan data diagnosis ICD X di Faskes Kota Surabaya sampai dengan bulan Juni 2024 menunjukkan bahwa kasus GGK sebanyak 308 kasus. Tetapi,

kasus GGK pada kelompok usia remaja dibawah 17 tahun sebanyak satu kasus dan telah menjalani perawatan hemodialisa,” ungkap Nanik.

Sementara itu, Nanik menyebut terkait penangganan GGK pada anak di Kota Surabaya mengacu pada tatalaksana sesuai indikasi dan dilakukan rujukan ke FKRTL sesuai ketentuan. Seperti di RSUD Dr. Soetomo, RSUD Dr. Moh. Soewandhie dan RS Al-Irsyad.

Nanik menjelaskan bahwa penyakit GGK terjadi lantaran adanya beberapa faktor yang mempengaruhi. Diantaranya, memiliki riwayat penyakit ginjal dalam keluarga atau kelainan ginjal bawaan sejak lahir.

Selain itu, GGK juga dipengaruhi adanya infeksi pada ginjal, sindrom nefrotik (adanya protein dalam urin), serta pernah mengalami kekurangan cairan dehidrasi berat.

“Anak-anak yang mengalami obesitas, hipertensi dan diabetes melitus ditambah dengan gaya hidup dan pola makan tidak sehat. Sering mengkonsumsi minuman manis kemasan, makanan cepat saji, dan makanan berkalori tinggi dalam jangka waktu panjang dan tidak terkontrol juga bisa meningkatkan resiko mengalami GGK,” pungkasnya.(irm)

TAGGED: Pemkot Surabaya
Irman August 13, 2024
Previous Article Suroboyo GENiuZ Space and Competition, Sediakan Ragam Pelatihan di Balai Pemuda
Next Article Jangan Kelewatan! Pemkot Surabaya Beri Tarif Promo Suroboyo Bus-Parkir Rp79 di HUT ke-79 RI
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Lainnya

Warga Surabaya Adukan Anggota DPRD Jatim ke BK, Diduga Langgar Inpres Efisiensi Anggaran

1 hour ago

DLH Surabaya Pastikan Truk Sampah Tabrak Pemotor Bukan Milik Pemkot

9 hours ago

Pemkot Surabaya Gelar Job Fair & Edu Fair 2025, Ratusan Lowongan Siap Serap Pengangguran dan Atasi Kemiskinan

9 hours ago

Harkitnas, Pemkot Surabaya Ajak Warga Siapkan Masa Depan Generasi Penerus

9 hours ago
about us

Kabar terbaru di Seluruh Indonesia

All Rights Reserved. Seputar Indonesia Net

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?