PAMEKASAN– Workshop Lukis dan Kriya yang di gelar Lapas Narkotika Kelas II A Pamekasan bekerjasama dengan seniman yang tergabung dalam Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pamekasan.
Dalam Workshop Seni Lukis dan Kriya tersebut mengajak para warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan,pada Jumat 26 Agustus 2022 di lapangan Dalam Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Kanwil Kemenkumham Jatim.
Sebanyak 110 warga binaan pemasyarakatan Lapas Narkotika yang mengikuti acara Workshop Seni Lukis dan Kriya dengan sangat antusias mengikuti kegiatan yang di motori oleh Lorong Art Pamekasan, dengan mengusung Tema Nasionalisme dan Budaya Nusantara untuk Warga Binaan.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kalapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Kanwil Kemenkumham Jatim, Yan Rusmanto, para Tokoh/Budayawan dari Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pamekasan yang diantaranya, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Bidang SMK, Lesbumi Kabupaten Sumenep, Dewan Kesenian Jawa Timur, Sanggar Madu Sekar Pamekasan, Pejabat Struktural serta seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan.
Pemateri dalam acara tersebut Faulur Rosi memperkenalkan tentang, Seni dan Budaya yang akan terus dilakukan bukan hanya di Lapas Narkotika saja, tetapi akan terus memperluas jangkauan melalui media komunikasi. Hal itu sebagai alat dakwah seniman NU sehingga sepulangnya ia tidak lagi terjerumus barang haram lagi.
“Ini adalah bentuk nyata sebuah pengenalan potensi kesenian baik itu tradisional ataupun modern bagi khalayak, tanpa terkecuali kepada para Warga Binaan Lapas,” katanya dalam penyampaiannya.
Selain itu, pria yang kerab di sapa Eros Van Yasa kepada awak media menyampaikan,” Seniman NU dan komunitas seni lainnya selain menggelar Ngaji Budaya dan Workshop juga menggelar pameran tunggal hasil Sketsa wajah yang di lukis di Lokasi”, sambungnya.
Selain itu Ujar Eros Van Yasa menerangkan kalau dirinya juga mengadakan pameran kecil kecilan lukisan atau hasil oret oretan saya dengan menggunakan berbagai media, dengan ini saya mengusung tema “Rupamu, Rupaku, Rupa Rupanya”.
Dengan harapan pada kegiatan yang rencananya akan dilaksanakan selama dua hari bisa memperkenalkan kesenian dalam melukis kepada para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, sehingga dapat memberikan manfaat positif bagi mereka selama menjalani pidana sekaligus mendorong bakat bakat melukis para Warga Binaan yang kelak nantinya mereka telah bebas dari masa tahanan mereka tidak kembali terjerumus.
Sementara itu, Kalapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Kanwil Kemenkumham Jatim merasa sangat senang dengan antusias dari para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam mengikuti kegiatan tersebut.
“Saya merasa sangat senang melihat antusiasme dari para Warga Binaan Pemasyarakatan kami mengikuti kegiatan ini, karena kegiatan ini merupakan salah satu dari pembinaan yang kami berikan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan kami,” tuturnya.
Dengan adanya kegiatan ini, harapan saya para WBP nantinya dapat menjadi kesibukan yang positif bagi mereka selama menjalani masa pidana dan nantinya dapat mendorong bakat-bakat melukis sehingga ketika mereka bebas sudah memiliki bekal keterampilan melukis yang dapat mereka manfaatkan demi kesejahteraan mereka,” Ujarnya.
Selain itu, Yan Rusmanto mengungkapkan, dengan kegiatan ini ia ingin merubah kesan angker Lapas, karena sejatinya institusi Lapas juga melakukan pembinaan terhadap Warga Binaan secara humanis.
“Kunci dari kesuksesan dalam pembinaan ini, selain petugas kami yang melayani, juga peran aktif dari masyarakat salah satunya dengan menghadirkan seniman yang tergabung dalam Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pamekasan dalam memberikan pembinaan kemandirian m