Seputarindonesia.net || Pamekasan –
Maraknya wabah Penyakit Mulut dan Kaki ( PMK ) yang tengah melanda para peternak sapi, membuat para pedagang daging sapi mengeluhkan akan harga daging sapi menjadi turun drastis.
Wabah penyakit PMK yang melanda peternak sapi. Saat ini sudah merebak pada turunnya harga daging sapi yang kini menjadi turun hingga separuh harga dari harga yang sebelum nya, Jum’at 10 Juni 2022.
Turunnya harga daging sapi itu lantaran banyaknya isu isu tentang daging sapi yang terkana wabah penyakit PMK yang membuat
masyarakat pecinta daging sapi menjadi ketakutan untuk menkonsumsi daging sapi.
Akhmad Syaifuddin Kepala Disperindag Pamekasan setelah diwawancara terkait harga daging menyampaikan bahwa harga daging sapi masih tetap normal seperti biasa.
“Kalau daging tidak terlalu naik sekitar seratus dua puluh dan masih normal seperti biasa, dan yang naik hanyalah harga cabe dan ayam potong,” ujarnya pada media.
Salah satu dari para pedagang daging sapi yang terletak di lokasi Pasar Tradisional tepat nya di Pasar 17 Agustus Pamekasan, membantah adanya harga yang stabil.
Pasalnya, daging yang sebelum adanya wabah PMK memang berkisar seratus dua puluh ribu perkilo nya. Akan tetapi, setelah adanya wabah penyakit PMK, daging sapi saat ini turun drastis hingga separuh harga dan itupun tidak ada pembeli, kata salah satu pedagang sapi Hj. Tati.
Saya sebagai penjual daging sapi bisa merasakan apa yang saat ini membuat para pedagang mengeluhkan akan sepi nya pembeli, hal ini di sebabkan tidak ada pembeli, sehingga daging daging yang saya dasarkan di pasar ini harus saya diamkan dalam kulkas untuk menjaga kerusakan pada daging,ujarnya pada awak media.
Benar benar saya rasakan dampak dari wabah penyakit PMK sehingga sepinya pembeli daging sapi karena adanya isu sapi yang mengalami penyakit sehingga daging sapi menjadi turun separuh harga, keluh Hj. Tati.
” Jika ada yang mengatakan kalau harga daging sapi normal lebih baik suruh datang kesini. Iya, Kalau masih belum ada wabah penyakit PMK dulunya harga daging masih sekitaran Rp 120 ribu dan Rp 110 ribu perkilo. Untuk sekarang ini harga sapi sekitar Rp 50 ribu dan itupun tidak ada yang membeli,” tandas penjual daging sapi.
Harga daging sapi yang turun drastis ini benar benar sangat merugikan terlebih dengan harga yang di patok Rp 50 ribu belum juga ada pembeli, ia pun menyampaikan pesan agar pihak pemerintah untuk turun langsung pada pasar agar tahu ruginya para penjual daging sapi akibat wabah penyakit PMK.
” Sampaikan pesan saya, sebagai penjual daging kepada pemerintah untuk tidak membuat isu sapi. Dan suruh datang kesini kalau ingin tahu harga daging saat ini, seperti di Kecamatan Pakong harga daging sudah Rp 50 ribu, kalau di Kecamatan Palengaan seharga Rp 60 ribu. Untuk saat ini yang mahal pada daging ayam dan telor, dan inipun jika tidak percaya degan harga itu silahkan datang kesini seharga Rp 50 ribu saya kasih satu kilo.” Tukasnya. ( hen ).
Editor/Publisher: Bairi.