Seputarindonesia.net II PAMEKASAN-
Mengenal, penanganan dan pencegahan penularan Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada ternak Ruminansia oleh Paguyuban Peternak Domba Kambing dan Sapi (PP Dokapi) Pamekasan dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pamekasan pada, Sabtu (14/5/2022).
Kegiatan tersebut berlangsung di tempat Kelompok Tani “Rahayu Farm” Dusun Tengah, Desa Samatan Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan.
Kapolres Pamekasan AKBP Rogib Triyanto, Dandim 0826/ Pamekasan yang diwakili oleh Danramil Proppo Kapten Czi Dwi Purwanto, PS. Kasat Intelkam Polres Pamekasan beserta anggota, Kapolsek Proppo IPTU Bala Hananto, S.H, Perwakilan dari Stasiun Balai karantina Bangkalan wilayah kerja Pelabuhan Branta Pamekasan Wiwik Krisnawati.
Turut hadir perwakilan Kabid Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pamekasan dr. Qorib, Kepala Desa Samatan, Kecamatan Proppo H. Moh. Tamyis, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Samatan, Perwakilan Peternak Sapi di wilayah Kabupaten Pamekasan menghadiri acara tersebut.
Dalam sambutannya Kades Samatan H. Moh. Tamyis mengatakan, Perlu diketahui bahwa sebelumnya Indonesia telah mengalami wabah virus PMK seperti ini pada tahun 1988 sehingga hal tersebut bukan pertama kalinya wabah ini melanda Indonesia.
Dengan adanya sharing dan sosialisasi terkait wabah PMK ini diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya para peternak agar dapat mengelola ternak sapi dengan baik sehingga ternak tersebut tidak terjangkit wabah PMK.
Dalam kesempatan tersebut Kapolres Pamekasan AKBP Rogib Triyanto mengucapkan Alhamdulillah pada hari ini kita bisa berkumpul di tempat yang penuh barokah ini dalam rangka memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat khususnya para peternak terkait adanya wabah PMK ini.
Kami dari pihak Kepolisian dan TNI diperintahkan langsung oleh bapak Presiden untuk melakukan monitoring dan pendataan terkait adanya wabah penyakit PMK pada hewan ternak, Kami juga diperintahkan untuk berkoordinasi dengan pihak pihak terkait untuk mencegah dan menanggulangi adanya penyakit PMK, ucap Kapolres Pamekasan
” Masyarakat tidak perlu panik dan khawatir karena kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pencegahan agar wabah PMK tidak meluas, dan tentunya kami membutuhkan kerja sama dari pihak peternak agar ikut menjaga kesehatan ternaknya”, terang AKBP Rogib Triyanto.
Kegiatan ini sangat berdampak positif khususnya kepada para peternak. Pihaknya mengucapkan terimakasih karena telah diperkenankan hadir dan bersama-sama dalam melakukan pencegahan penyakit kuku dan mulut.
Sementara di Polda sendiri sudah terdapat Satgas yang ikut melakukan monitoring terhadap wabah PMK ini, tambahnya pada media.
Di tempat yang sama perwakilan dari Kabid Keswan Kabupaten Pamekasan Dr. Ridwan Toriq mengatakan bahwa wabah PMK ini memiliki tingkat kematian pada ternak yang sangat rendah, namun memiliki dampak yang sangat tinggi terhadap sektor ekonomi.
Sampai saat ini terdapat 16 Kabupaten di wilayah Provinsi Jawa Timur yang sudah terpapar wabah PMK.
Kita sebagai peternak diminta untuk memahami dan mematuhi terkait himbauan – himbauan yang sudah diberikan oleh pemerintah terkait penaggulangan wabah PMK sepeti halnya melakukan jual beli sapi ke luar daerah.
Apabila terdapat sapi yang memiliki indikasi terjangkit wabah PMK, sesegera mungkin agar melaporkan kepada kami sehingga nantinya akan kami lakukan pemantauan dan pemeriksaan kesehatannya. Segera karantina sapi yang terindikasi PMK dan pisahkan dengan sapi yang lain.
Usai kegiatan Kapolres Pamekasan memantau/monitoring ke beberapa peternak sapi yang ada di Kecamatan Proppo. (hen)