SAMPANG- Dinas Komunikasi Sampang menggelar bimbingan teknis penyusunan Master Plan Smart City, dan Quick Win Program Unggulan Tahap 1 dengan menghadirkan narasumber dari Kementerian Kominfo Republik Indonesia, Maykada Harjono Kurniawan, S.Kom, M.Kom, Hari Kusdaryanto, Andi Suso, Hariatni Novitasari.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan selama dua hari, yakni Rabu hingga Kamis. Dibuka langsung oleh Sekdakab Sampang H. Yuliadi Setiyawan, serta turut dihadiri oleh Kepala OPD di lingkungan Pemkab Sampang, Camat, Asosiasi Kepala Desa, Pelaku Usaha, Tokoh Agama dan Masyarakat serta Perusahaan di Kabupaten Sampang.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Sampang, Amrin Hidayat, menyampaikan jika Penyusunan Master Plan Smart City yang dimaksud, merupakan tindak lanjut Nota Kesepakatan antara, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI dengan Pemkab Sampang, tentang Implementasi Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City).
“Kabupaten Sampang terpilih bersama 50 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia untuk mengimplementasikan Smart City”, ujar Amrin Hidayat.
Dirinya menambahkan, penyusunan akan dibagi kedalam fokusnya masing-masing, sesuai elemen Smart City yaitu Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society, dan Smart Environment.
“Tujuannya, agar dapat melakukan analisis, dan mengambil kesimpulan masalah maupun solusi, dengan lebih terarah dan terstruktur. Adapun, Pemkab Sampang telah membangun wilayah infrastruktur teknologi informasi, baik di perkotaan hingga ke pedesaan”, tambahnya.
Sementara, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Sampang, H. Yuliadi Setiyawan mengatakan, program smart city merupakan salah satu upaya untuk mendorong digitalisasi berbagai sektor kota-kota dan kabupaten-kabupaten di Indonesia.
Menurutnya, program smart city dapat memberikan solusi untuk berbagai tantangan perkotaan seperti kemacetan, polusi udara, kesehatan, pendidikan dan pelayanan publik. Selain itu, program tersebut juga dapat meningkatkan kualitas hidup, kesejahteraan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kota.
“Program ini merupakan bagian dari transformasi digital, yang bertujuan untuk menciptakan kabupaten-kabupaten cerdas, yang berkelanjutan dan inklusif”, kata pria yang akrab disapa Aba Wawan.
Ia juga menjelaskan, smart city dapat mengembangkan potensi lokal masing-masing daerah, dengan pendekatan berbasis Inovasi serta digitalisasi, menyesuaikan diri dengan karakteristik dan kebutuhan daerah, juga memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
“Gerakan smart city dapat membuka peluang investasi di berbagai sektor, seperti infrastruktur digital, teknologi informasi dan komunikasi. Serta, dapat menarik minat investor dengan menawarkan solusi cerdas yang efisien dan efektif”, tandasnya. (adv/Cat/dah)