SURABAYA-Pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XX Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cabang Surabaya yang rencananya akan digelar pada Minggu 16 Februari 2025, belum ada kepastian bakal digelar. Diduga, Konfercab sengaja ‘diganjal’ agar tidak terlaksana denga lancar.
Konfercab yang rencananya bertempat di Balai Pemuda Surabaya tersebut, hingga Sabtu (15/2/2025) atau H-1 pelaksanaan, belum ada tanda-tanda kesiapan panitia pelaksana. Hal ini lantaran sejumlah PAC dan Ranting belum mendapat undangan Konfercab XX GP Ansor Surabaya.
Salah satu PAC GP Ansor Surabaya memastikan sampai saat ini (Jumat,red) belum mendapat undangan. Semestinya, ujar dia, undangan sudah disampaikan agar PAC dan Ranting melakukan persiapan. Namun yang ada justru permintaan agar PAC melengkapi berkas akreditasi. ”Ini sangat mendadak dilakukan,” ujar pria yang enggan disebut namanya tersebut.
Dia menduga, Konfercab bakal hanya menjadi wacana apabila konflik kepengurusan terus dipupuk. ”Tidak bisa dipungkiri, ada yang tidak padu di internal PC GP Ansor Surabaya. Sudahlah, tidak usah ditutupi, bukan zamanya. Mestinya Konfercab yang konfercab saja, kok atek mbulet (kok pakai berbelit,red),” ujarnya tanpa menyebut siapa oknum yang membuat Konfercab tidak kondusif.
Kondisi ini tak urung menjadi perhatian serius Calon Ketua PC GP Ansor Surabaya Ali Mannagali Parawansa. Menurutnya, Pengurus PC GP Ansor Surabaya dan Panitia Konfercab XX belum siap melaksanakan agenda penting organisasi dan terkesan bermain-main dalam pelaksanaan Konfercab kali ini.
“Kami rasa kondisi ini sudah sangat urgent dan tidak ada toleransi lagi, bagaimana proses Rakopim yang dilaksanakan seminggu yang lalu kami anggap Pengurus Cabang sangat tidak siap untuk melakukan itu, terbukti tidak adanya undangan resmi padahal sudah kurang beberapa hari dan mendadak sekali ada beberapa PAC diminta untuk melakukan akreditasi, teknis yang asal-asalan dan jauh dari yang kami harapkan, sehingga memberatkan beberapa PAC dan Ranting ,” tegasnya saat dikonfirmasi , Jumat (14/2/2025) malam.
Menyikapi kondisi ini, Ali mengajak seluruh kader Ansor, Banser se-Surabaya agar melek dengan situasi GP Ansor Surabaya yang sedang tidak baik-baik saja.
“Mari sahabat-sahabat Ansor, Banser se-Surabaya saatnya kita bangkit, saatnya kita kembalikan Ansor pada khittohnya. Kita harus malu dengan muassis NU yang sudah melahirkan dan memperjuangkan,” ujarnya.
Dia yang saat ini fokus mempersiapkan hal-hal strategis unt menyiapkan syarat bakal calon ketua sudah berusaha konfirmasi mengenai kepastian tanggal pelaksanaan. Namun, tidak ada kepastian bahkan pengurus PCNU pun, ujar dia, mengaku belum mendapat undangan dari panitia Konfercab maupun dari Pengurus Harian PC GP Ansor Surabaya.
”Tidak ada kordinasi tidak ada pemberitahuan sama sekali, tidak ada surat apalagi meminta restu layaknya ayah dan anak,” imbuhnya.
Perlu diketahui dari sekian bakal calon yang sudah menyatakan kesiapannya menjadi Ketua Ansor kota Surabaya, Ali Managalli terus mendapatkan dukungan. Gus Ali sapaan akrabnya mendapatkan dukungan dari para kiai, seluruh elemen Ansordan Banser yang ada di Surabaya.
“Alhamdulillah, berkat restu para ulama, kiai serta sahabat Ansor , Banser serta senior semuanya, kami sudah mendapatkan rekom dari PAC dan PR GP Ansor se-Surabaya untuk maju Calon Ketua PC GP Ansor Surabaya, ” katanya.
Ketika ditanya apa yang melatarbelakangi menjadi ketua Ansor Kota Surabaya, Gus Ali dengan tegas menyatakan merasa terpanggil untuk memajukan dan memperbaiki manajemen PC Ansor kota Surabaya.
”Fakta ini bisa kita lihat bersama proses kaderisasi yang belakangan ini kurang maksimal, dan proses manajemen organisasi” katanya.
Walaupun sudah mendapatkan dukungan pihaknya masih terus memperkuat dan mempertebal dukungan. “Kami dan tim tetap akan bekerja keras untuk beberapa hari kedepan hingga hari H konferancab pc gp ansor surabaya,” ujarnya.(irm)