PAMEKASAN– Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Pamekasan yang ke-492 Tahun 2022 kali ini Kesemsem Bonsai ArekLancor VI kembali menggelar ” Pameran Bonsai Nasional 2022″ yang berlangsung di aula Mandhapa Ronggosukowati Pamekasan pada Minggu (09/10/2022).
Pameran Bonsai Nasional tahun 2022 di buka resmi oleh Bupati Pamekasan yang ditandai dengan pemotongan pita oleh Kapolres Pamekasan, Dandim 0826/Pamekasan bersama Erwin Lismar dan dipamerkan mulai dari 9 sampai 15 Oktober 2022.
Gelaran Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) yang diikuti 750 diikuti dari peserta se Indonesia yang ditempatkan di Lapangan Negara Bhakti Ronggosukowati.
Hadir dalam Pameran Bonsai Nasional antaranya,
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, Kapolres Pamekasan, Dandim 0826/Pamekasan,Pengurus Bonsai Indonesia, Erwin Lismar Ketua PPBI Pusat dan panitia Pameran Bonsai.
Ketua PPBI Erwin Lismar menyampaikan, saat ini pecinta bonsai sangat tinggi, dengan fakta di lapangan bahwa anggota PPBI bukan hanya terbesar di Indonesia, bahkan dunia.
“Untuk Jawa Timur memiliki 33 cabang PPBI, sedangkan untuk Indonesia mempunyai 220 cabang PPBI,” kata Erwin Lismar.
Sehingga, diperlukan upaya untuk senantiasa berbenah diri dan memperbaiki diri agar kebesaran organisasi yang kita miliki dapat kita pelihara dan tingkatkan kinerjanya.
“Saya pribadi mengapresiasi kontes Bonsai yang dilaksanakan dari 5 Oktober hingga 15 Oktober 2022 dengan tema ‘Kesemsem Bonsai Arek Lancor senang di Pendopo Ronggosukowati,” jelasnya.
Menurutnya, pameran kontes Bonsai akan menambah nilai, karena ini merupakan unjuk kerja para penggemar seni bonsai Indonesia yang selalu eksis melakukan pameran bonsai yang bernilai seni tinggi.
“Bonsai ini merupakan maha karya, dari para pebonsai dan juga merupakan hasil ketekunan dan keuletan yang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menjadi sebuah karya yang luar biasa,” terangnya
Sementara itu, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dalam sambutannya menyampaikan, Bonsai merupakan suatu pohon yang mengandung nilai seni dan nilai tawar.
“Untuk menciptakan bonsai yang unik dan mempunyai nilai seni maka dibutuhkan,rasa, karsa dan butuh panggilan hati yang terdalam,” kata Bupati Pamekasan yang biasa di sapa Mas Tamam.
Sedangkan panggilan hati yang dalam diperlukan suasana hati yang tenang yang bahagia dan hati yang senantiasa bersyukur, karenanya para desain bonsai ini orangnya harus selalu tersenyum. “untuk mendesain bonsai diperlukan orang yang ahli seni dan butuh ketenangan hati dan jiwa,” ucapnya.
Dirinya berharap, dalam kontes Bonsai ini dewan juri harus betul betul fleksibel dalam menilai sehingga akan mengeluarkan pemenang kontes yang benar benar taraf Internasional.
“Nantinya, dalam pameran kontes Bonsai dalam rangka hari jadi Pamekasan ke 492, yang menjadi pemenangnya adalah bonsai yang bertaraf internasional,” pungkasnya.(hen)