SURABAYA-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Kelompok Tani (Poktan) Pajero Grup menggelar panen raya di Telaga Semanggi, Rabu, (12/2/2025). Panen raya di bozem Telaga Semanggi kali ini, menghasilkan sekitar 250 kilogram aneka hasil bumi hingga ikan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan, panen raya bersama Poktan Pajero Grup menghasilkan aneka ikan, mulai dari jenis Tombro Majalaya, Bandeng, Patin, dan Nila. Sedangkan hasil buminya, mulai dari pisang, singkong, cabai, terong, kacang panjang, dan aneka sayuran lainnya.
Antiek menjelaskan, panen raya di Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo kali ini, adalah bagian dari upaya pemkot meningkatkan kualitas ketahanan pangan di Surabaya. Selain itu, juga sebagai salah satu cara untuk mengatasi adanya inflasi.
Maka dari itu, Pemkot Surabaya berkolaborasi bersama Potan Pajero Grup memanfaatkan lahan bozem seluas sekitar 1,1 hektar ini sebagai tempat pertanian dan budidaya ikan. “Ini (bozem) sebelumnya, belum dimanfaatkan dan masih kosong, hanya ada kolam ini. Kemudian dalam dua tahun terakhir, lalu dibersihkan hingga akhirnya terbentuk Poktan Pajero kemudian mulai ditanami pisang, singkong dan aneka sayuran,” jelas Antiek.
Antiek menyebutkan, hasil bumi dan ikan kali ini, akan dijual kembali, tujuannya yaitu untuk meningkatkan pendapatan Poktan Pajero Grup dan masyarakat sekitar. “Nah itu terus dikembangkan, karena selain panen hasil di tempat ini juga ada kegiatan memancing. Ketika ada kegiatan memancing ini juga akan menambah income (pendapatan),” sebut Antiek.
Menurut Antiek, pemanfaatan lahan pemkot untuk pertanian ini secara tidak langsung mendukung program Kampung Madani yang sebelumnya diinisiasi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Di samping itu, juga mendukung program ketahanan pangan nasional, karena berkontribusi meningkatkan produksi pangan dari dalam daerah.
“Jadi mungkin ke depannya akan kita terus kembangkan, sehingga nanti di masing-masing area ada aneka sayuran atau buah. Dengan begitu, maka setiap bulan biar ada yang menghasilkan,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Poktan Pajero Grup, Sunardi mengatakan, budidaya ikan di bozem Telaga Semanggi menggunakan teknik keramba. Ketika masih pembibitan, ikan-ikan tersebut ditaruh di dalam keramba. Setelah usianya mencukupi, hasilnya akan dilepas ke dalam bozem.
Setelah ikan-ikan tersebut memasuki usia siap panen, maka bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar. Mulai dijual ada yang dijual kembali hingga dikonsumsi untuk kegiatan warga sekitar.
Sunardi menjelaskan, selain menggunakan sebagai lahan pertanian dan budidaya, Poktan Pajero Grup juga memanfaatkan bozem ini sebagai tempat pemancingan. “Pemancingannya berbayar, jadi satu orang itu akan dikenakan tarif Rp 30 ribu selama satu hari, mulai pukul 06.00 – 16.00 WIB. Bahkan, minggu lalu kami sempat adakan lomba memancing,” jelasnya.
Rencananya, Poktan Pajero Grup akan memanfaatkan aset pemkot tersebut sebagai tempat agro wisata. Sehingga hasil dari pengelolaan aset tersebut bisa memberikan dampak baik bagi perekonomian warga sekitar Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo ke depannya.
“Karena memang rencana kami untuk wisata Telaga Semanggi kalau diizinkan. Jadi nanti tempat ini akan dilengkapi jogging track, wisata pemancingan, pertanian, edukasi, taman bermain hingga UMKM,” pungkasnya. (irm)