SURABAYA-Kader-kader PDI Perjuangan Kota Surabaya semakin memantapkan diri untuk menyongsong Pemilu 14 Februari 2024. Salah satunya, dengan mempersiapkan saksi sejak dini sebaik mungkin.
Sebanyak 16.320 orang saksi akan direkrut, dan ditugaskan untuk menjaga 8.160 TPS (tempat pemungutan suara). “Saksi harus militan dan loyal kepada PDI Perjuangan. Harus berdedikasi, punya daya juang tinggi, dan paham tata aturan kepemiluan di tingkat TPS,” kata Adi Sutarwijono, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya.
Penegasan itu disampaikan di depan jajaran kader-kader pengurus PDIP tingkat kecamatan dan kelurahan, juga organisasi sayap PDIP. Bertempat di Gedung Wanita, dalam forum Rakorcab (Rapat Koordinasi Cabang) PDI Perjuangan Kota Surabaya, Minggu (5/3/2022).
Rakorcab dihadiri Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Whisnu Sakti Buana, Wakil Sekretaris Jordan Bataragoa. Juga Wakil Wali Kota Surabaya Armuji. Selain itu pimpinan dan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya, dan DPRD Jawa Timur.
“Kompetensi saksi PDI Perjuangan menjadi kunci kerja finishing untuk memenangkan Pemilu 2024. Seluruh kerja keras kader-kader banteng selama ini, tiap hari tiada henti turun ke masyarakat, adalah mengamankan suara di TPS. Jangan sampai satu suara pun pemilih PDI Perjuangan yang hilang. Kita jaga sebaik mungkin,” kata Adi, yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya.
“Kita kawal Pemilu yang demokratis, luber dan jurdil. Agar hak politik warga masyarakat yang dijamin konstitusi dapat difasilitasi dengan sebaik-baiknya pada pesta demokrasi nanti,” katanya.
Karena itu, PDI Perjuangan Kota Surabaya memastikan untuk memberi pelatihan bagi seluruh saksi agar bisa bekerja dengan kompetensi yang memadai. “Kita akan latih semua saksi TPS mengenai standar kepemiluan. Dan juga menggembleng loyalitas, dedikasi dan daya juang serta militansi para saksi,” kata Adi.
Ditegaskan, PDI Perjuangan Kota Surabaya sama sekali tidak menghiraukan isu-isu penundaan Pemilu. Instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, sangat jelas. Bahwa seluruh kader-kader banteng harus mempersiapkan barisan, solid dan bergerak, untuk mencetak kemenangan 3 kali berturut-turut alias hatrick.
“Sesuai konstitusi UUD 1945, bahwa Pemilu digelar 5 tahun sekali. Kita taati konstitusi, tidak alasan untuk menunda Pemilu. Pemilu harus tetap digelar 2024,” kata Adi.
Selain itu, tahapan Pemilu juga terus dijalankan oleh KPU selaku penyelenggara, sekalipun ada keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memerintahkan KPU menunda Pemilu tahun 2025.
Faktanya, saat ini sedang dilakukan coklit atau pencocokan dan penelitian pemilih oleh petugas Pantarlih yang dibentuk KPu di seluruh rumah penduduk.
“Kader-kader PDI Perjuangan Kota Surabaya holopis kuntul baris, terus bergerak dan menjaga kesolidan menyongsong Pemilu 14 Februari 2024. Hanya dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin, kita akan memenangkan Pemilu dengan suara yang meyakinkan,” kata Adi.
“Kita taati perintah dan instruksi Ibu Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan. Tidak ada ruang untuk penundaan Pemilu 2024,” kata Adi. (irm)