SURABAYA– Pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 berakhir dengan tragedi. Suporter dan polisi menjadi korban kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.
Sebelumnya, Polisi setempat menjamin laga digelar di Stadion Kanjuruhan Malang, akan berjalanaan damai. Kepolisian Resor Malang bersama stakeholder yang ada tetap berkomitmen menjaga kondusivitas jelang laga Arema FC versus Persebaya.
Mereka bersepakat mengikuti aturan main dan menjadi tuan rumah yang baik agar situasi kamtibmas terjaga. Hal itu disampaikan oleh para pemangku kepentingan pada acara Forum Silaturahmi yang digelar di Tennis Indoor Polres Malang, Kepanjen, beberapa waktu lalu.
Dalam acara tersebut dihadiri Kapolres se-Malang Raya, Dandim 0818 Letkol Inf Taufik Hidayat, Dandim 0833 Letkol Kav Heru Wibowo dan Danyon Zipur 5 Mayor Czi Arief Rochman Hakim.
Selain itu, hadir pula manajer Arema Fc Ali Rifki; ketua Panpel Arema Abdul Haris; Koordinator Match Steward Suko Sutrisno dan juga dirigen suporter Yuli Sumpil dan Sam Yones.Termasuk koordinator wilayah Aremania dan koordinator komunitas Aremania seMalang Raya.
Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat menyatakan, Aremania sudah teruji di banyak pertandingan menjadi suporter cinta perdamaian.
“Hal itu tentu menjadi perhatian bersama yang harus dijaga agar sepak bola di Indonesia tetap rukun dan damai,” kata AKBP Ferli di Polres Malang, pada Senin (26/9/2022) lalu.
Kapolda Jatim : Kendaraan Rusak Dibakar 13 Unit, Ratusan Meninggal, 180 Perawatan.
Pasca kejadian ricuh Pelaksanaan Pertandingan Liga 1 Antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruan Malang,Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta memberikan keterangan kepada awak media,Minggu (1/10/2022).
Kronologis kejadian kerusuhan suporter pasca pelaksanaan pertandingan Liga 1 antara Arema FC Vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruan Malang terjadi pukul 21.58 Wib.
Setelah pertandingan selesai, pemain dan official Persebaya Surabaya dari lapangan masuk kedalam kamar ganti pemain dan dilempari oleh suporter aremania dari atas tribun dengan botol air mineral.
Ketika pemain dan official pemain Arema FC dari lapangan berjalan masuk menuju kamar ganti pemain, suporter Aremania turun ke lapangan dan menyerang pemain dan official Arema FC, oleh petugas keamanan di lindungi dan dibawa masuk ke dalam kamar ganti pemain.
Selanjutnya suporter Aremania yang turun ke lapangan semakin banyak dan menyerang aparat keamanan, karena suporter Aremania semakin brutal dan terus menyerang aparat keamanan.serta diperingatkan beberapa kali tidak dihiraukan.
“Kemudian aparat keamanan mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata ke arah suporter yang menyerang tersebut. Aremania yang berada di tribun berlari membubarkan diri keluar stadion,” kata Nico Afinta.
Kemudian sekira pukul 22.30 WIB, saat rombongan pemain dan official Persebaya Surabaya dengan menggunakan Rantis dan pengawalan akan bergerak meninggalkan Stadion Kanjuruhan, suporter Aremania menghadang dengan meletakkan pagar besi pembatas di jalur sebelum pintu keluar stadion kanjuruhan serta melempari kendaraan rombongan dengan paving blok, botol air mineral, batu, juga kayu.
Suporter juga merusak 2 unit Mobil Patwal Sat Lantas dan membakar 1 unit Truk Brimob dan 2 unit Mobil di pintu masuk depan Stadion Kanjuruhan.
Suporter yang mengadang tersebut dibubarkan oleh aparat keamanan dengan menembakkan gas air mata. Rombongan tertahan karena jalan masih dihadang oleh pagar besi pembatas jalur yang akan dilalui.
Akibat kejadian tersebut banyak suporter dan aparat keamanan yang mengalami luka-luka. Suporter Aremania yang mengalami luka-luka dan sesak nafas dirawat ruang Medis Stadion Kanjuruhan.(*)