SURABAYA-PT Prodia Widyahusada Tbk (Prodia) kembali menggelar seminar para dokter sepanjang tahun 2024, dalam rangka mendukung rencana pembangunan jangka menengah Nasional ( RPJMN) kementerian kesehatan tahun 2020 -2024 .
“Edukasi ini merupakan upaya untuk meningkatkan pengendalian pada kelompok penyakit yang tidak menular (PTM) khususnya sindrom metabolik seperti diabetes, Penyakit jantung, darah tinggi, serta gangguan syaraf.
Prof. R. Moch Yogiarto, dr, SpJP (K) FIHA, FAsCC, menjelaskan dalam konferensi pers” Seminar ini mengangkat informasi mengenai kecocokan serta respon tubuh terhadap obat berdasarkan profil gemonik,
Prof, Moch Yogiarto menambahkan” Dalam aplikasi banyak sekali obat yang digunakan dalam penyakit jantung dan ini dapat menyebabkan Adverse Drug Effec ( ADE) dari tingkat ringan hingga fatal, oleh sebab itu Farmakegonomik di perlukan untuk mengetahui kecocokan obat dengan profil genetik pasien penerima penyakit jantung, pungkasnya.
Turut hadir para nara sumber dalam acara seminar ini, yaitu Prof. R. Moch Yogiarto, dr, SpJP, (K) FIHA, FAsCC, dr.dr. Valentinus Besin, SpN, Matthew Justyn, S.Si, M.Farm, dan acara seminar ini dipandu langsung oleh moderator dr. Vinzy Yulina, SpSP.
“Penyakit Kardiovaskular merupakan penyebab kematian tertinggi dalam di Indonesia dengan pemberian obat resep yang cukup tinggi, pengunaan resep akan memberikan efek yang bervariasi di setiap pasien Seperti efikasi yang sesuai, dan tidak memberikan manfaat, sampai meningkatkan resiko toksisitas, Adverse Drug Effect (ADE)
Ini merupakan masalah utama dalam penggunaan obat, sekitar 20 – 30 % faktor genetik berkontribusi pada resiko Adverse Drug Effect ( ADE) oleh sebab itu mulai berkembang formasi berbasis farmakogenomik guna meningkatkan efesiensi pengguna obat dan mengurangi resiko trial and error dalam pemberian obat.
Permasalahan tersebut melandasi Prodia untuk menginisiasi seminar klinisi dengan mengusung tema “Unlocking the Code : Genomics Insight For Clinicians” di 12 kota besar di Indonesia.
Kota Surabaya menjadi kota ke -7 Yang menyelenggarakan seminar dokter yang berlokasi di Main hall Mahameru Restaurant jalan Diponegoro surabaya (Minggu) 11/08/24
” Di sebutkan juga dengan adanya Farmakogenomik berguna untuk dapat memberikan obat sesuai personalized medicine, dimana seseorang perlu di terapi sesuai kecenderungan gen yang dimiliki dan dapat melakukan penyesuaian serta dapat memiliki jenis obat kardiovaskular dengan tepat, efektif, dan ekonomis, serta dapat mencegah efek samping dan angka rehospitalisasi di kemudian hari.
“Di tambahkan juga dengan adanya Farmakogenomik dapat di gunakan dalam pendekatan pada penyakit serebrovaskular seperti halnya stroke, tetapi yang perlu di perhatikan adalah kerentanan populasi asia itu berbeda dengan populasi Eropa atau Amerika sehingga dalam mengevakuasi sebaiknya menggunakan database varian populasi asia” jelas dr. Valentinus. (irm)