SUMENEP- Pasar Tradisional yang ada di kecamatan Ganding mulai di pertanyakan oleh para pengunjung terkait kebersihan siapa yang bertanggung jawab atas persoalan ini.
Salah satunya warga Ganding sebut saja Fatima mengatakan, semenjak kepala pasar yang baru di pasar tradisional Ganding, terkait tata tertib pengelolaan pasar mulai rusak bahkan hal kecil adanya kebersihan tak punya nyali untuk menanggulangi keberadaan sampah yang berserakan di setiap pojok pasar.
“Sehingga para para pengunjung merasa jijik ingin belajar ke pasar tradisional yang ada di kecamatan Ganding, kabupaten Sumenep, artinya apa, Sampah yang berserakan, berdampak bau busuk banget,” kata Fatima, Selasa (29/11/2022).
Lebih Lanjut Fatimah dengan nada kecewa, Pasar Tradisional seharusnya lebih maju dari pasar modern, pasar tradisional Ganding, sebagai sentral pertumbuhan ekonomi masyarakat kelas menengah kebawah, sehingga akan terbangun sirkulasi ekonomi masyarakat, itu harapan para pedagang dan pembeli.
“Tapi harapan itu menjadi pupus, karena pasar tradisional kecamatan Ganding mulai kumuh, jorok , bau dan tak terurus sebagai pasar tradisional semi modern, lalu pertanyaannya ini tanggung jawab siapa,” imbuh dia.
Saat ini, masyarakat mulai mengurangi kepercayaan kepada para pemangku kebijakan pemerintah, yang ada di kabupaten Sumenep, artinya dengan kasus carut marut pasar tradisional di kecamatan Ganding.
Ini bentuk fotografi pasar tradisional yang ada di kabupaten Sumenep khususnya pasar tradisional kecamatan Ganding, yang tak terurus terkait kebersihan lingkungan,
“Hal kecil seperti ini terkait kebersihan lingkungan, sudah tidak mampu lagi menanganinya, bagaimana mau maju dan lebih modern dari pasar yang lain, itu omong kosong,” terangnya
Sementara itu, Kepala Pasar Tradisional kecamatan Ganding, Hanan saat di konfirmasi melalui WhatsApp tak ada respon hingga berita ini di tayangkan. (hen)