Seputarindonesia.net || Pamekasan – Seorang anak muda penyandang Disabilitas memiliki hak yang sama dengan masyarakat pada umumnya. Hal tersebut sebagaimana yang tertuang dalam UU No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Namun, sungguh sangat dan amat di sayangkan, hingga pada saat ini masih banyak Deskriminasi sekaligus kurangnya perhatian dari pihak pemerintah terhadap kebutuhan penyandang Disabilitas.
Hal itu, dirasakan Roby Ansalni, anak muda asal Desa Kramat, Dusun Kramat, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Madura Jawa Timur, Selasa (21/06/2022).
Roby sapaan akrabnya, saat ini dia merupakan satu-satunya pria yang saat ini mewakili Madura Pamekasan di Ajang Piala Dunia antar Disabilitas yang akan bertemu dengan 24 Negara di Turki nanti.
Curhatan Roby, kepada awak media saat di temui di rumahnya mengatakan, ” Saya benar benar merasakan di diskriminasi dari perhatian pemerintah Kabupaten Pamekasan, kendati usaha dan upaya yang melalui surat permohonan saya layangkan seminggu lalu hingga sampat hari ini tidak ada niat baik dari pihak Pemerintah untuk memberikan suport”.
Artinya, saat ini Roby dirinya harus berjuang sendiri untuk mengharumkan nama Indonesia khususnya Kabupaten Pamekasan dalam ajang Piala Dunia Sepak Bola dengan 24 negara yang terdaftar lolos di dalamnya, urainya pada awak media.
Pria muda yang penuh semangat ini, tergabung dalam Perkumpulan Sepakbola Amputasi Indonesia mendapatkan panggilan melalui SK No. 004/SKEP-PSAI/VI/2022 tentang Pelatnas Tim Nasional Sepakbola Amputasi Indonesia. Dalam rangka mempersiapkan Tim Nasional Sepakbola Amputasi Indonesia “(GARUDA INAF)” yang akan bertanding pada Piala Dunia Sepakbola Amputasi (WAFF WORLD CUP) 2022 di Turki Pada Tanggal 28 September Sampai 10 Oktober 2022 nanti.
Ini sangatlah di sayangkan, semangat dan usaha Roby tidak selalu ada perhatian dari pihak pemerintah setempat.
Pasalnya, Pria asal Desa Kramat, Kecamatan Tlanakan merasa kecewa, karena saat dirinya akan berangkat bertanding di Negara Turki dari Pemerintah Kabipaten Pamekasan hanya diam dan seakan akan tak mau mendukung.
Pria muda yang kelahiran tahun 2001 ini kepada media menuturkan, ” Dirinya sudah mengirimkan surat terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan Dan Disporapar, akan tetapi hingga pada hari ini tidak ada tanggapan dari kiriman surat yang saya kirim,” ujarnya.
” Sudah satu Mingguan saya melakukan lobian kesana sini untuk pemberangkatan dalam pertandingan se-Jawa timur di Surabaya. Namun, usaha lobihan saya ke sana sini untuk mencari donatur biaya pemberangkatan kami hanyalah sia sia bahkan surat yang kami kirimkan itu hingga saat ini belum ada respon.” Kata Roby.
Dari upaya dan usaha yang Roby lakukan untuk mencari suport pemerintah, akhirnya ada jawaban. Namun sayang, bagi Roby tanggapan itu hanya sebatas formalitas saja. Lantaran, panggilan untuk menghadap pada Dispora tepat pada hari kamis, 23 Juni 2022. Sedangkan saya harus berangkat ke Jakarta untuk persiapan dalam pemberangkatan ke Turki pada hari Kamis tersebut.
” Surat yang saya kirimkan sudah lama, dan panggilan untuk menghadap Dispora tepat pada hari Kamis ini (23/06/2022) dan saya tidak mungkin menghadap ke sana. Lantaran pada hari kamis sore saya harus berangkat ke Jakarta. Dan itupun saya harus naik kereta untuk menghemat biaya,” tandas Roby pada media.
Pria yang memiliki dua saudara ini sekaligus putra seorang nelayan berpesan,” Bagi kaum Disabilitas untuk tetap semangat, dan hidup ini hanya sementara tetapi semangat tetap harus membara kendati kita tidak sempurna”.
” Ku berpesan untuk para Disabilitas, janganlah kalian menyerah hanya karena kalian dalam kondisi kekurangan fisik akan tetapi kalian tidak kekurangan semangat karena kita hidup di dunia ini hanyalah sementara dan kita pun akan kembali pada Allah,” pesannya.
Ditempat yang sama, Kapala Dinas Pemuda dan olahraga Kusyariri saat di konfirmas melalui whatsapp,” Kalau jadwal pemberangkatan Roby pihak murni tidak tahu sehingga pihaknya mengajak untuk bertemu di hari Kamis mendatang yakni 23 Juni 2022″.
” Benar saya tidak tahu kalau Roby mau berangkat pada hari Kamis ini, ya kalau begitu biar besok Rabu 22 Juni saya akan ada kantor dan saya akan menunggu di sana,” Kata Kusairi.
Hal senada dengan Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam setelah di konfirmasi melalui whatsapp mengatakan,” Tidak ada Pemkab yang membantu meski sudah di kirimi surat. H. Baddrut Tamam dalam tanggapannya siap dan akan membantu”.
” Sap membantu, kapan saya bisa bertemu beliau”, tulis whatsapp Mas Tamam sapaan akrabnya. ( hen )