SURABAYA-Komisi C DPRD Kota Surabaya menilai, pengerjaan proyek drainase untuk penanganan banjir di Surabaya jika dikerjakan lebih awal lebih baik.
Seperti diketahui, tahun 2023 ini Pemkot Surabaya akan kembali menggarap proyek drainase hingga pembuatan rumah pompa baru. Anggaran pun sudah dinaikan dari tahun 2002 sebesar Rp 541 miliar menjadi Rp 867 miliar.
Kabid Pematusan DSDABM Surabaya, Eko Juli Prasetyo mengatakan, proyek penanggulangan banjir masih dalam tahap lelang. Ia menyebut pengerjaan tahun ini tidak banyak berbeda dengan tahun lalu. Ada pembangunan rumah pompa baru maupun perbaikan saluran sekunder, tersier di jalan arteri.
Terkait hal tersebut, Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Buchori Imron mengatakan, sudah tepat jika proses lelang proyek drainase dilakukan mulai Januari hingga Februari 2023.
“Awal tahun lelang, masuk awal Maret pengerjaan sudah dilakukan, ini untuk lelang proyek drainase dengan nilai proyek yang cukup besar,” ujar Buchori Imron di Surabaya, Selasa (07/02/23).
Ia menjelaskan, saat pengerjaan drainase dilakukan di bulan April maka pertengahan tahun itu harus sudah selesai untuk proyek drainase yang nilainya cukup besar.
Sementara, kata Buchori Imron, kalau proyek drainase dengan nilai kecil atau hanya penunjang seperti di kampung-kampung, pengerjaan di tengah tahun itu no problem.
“Karena bisa direvisi saat Perubahan Anggaran Keuangan atau PAK. Tapi kalo proyek sudah dianggarkan murni ya memang harus dikerjakan sejak awal, itu sudah perjanjian antara dewan dengan dinas terkait ketika pembahasan APBD,” tutur mantan Ketua PPP Surabaya ini.
Buchori Imron kembali mengatakan, proyek dengan nilai milyaran rupiah seharusnya tuntas bulan Juni, atau sejelek-jelek nya bulan Agustus clear.
Nah kalau di bulan 6 pengerjaan tidak selesai, tambah Buchori, maka itu akan menggangu proyek lainnya. Karena, pada bulan November itu seluruh proyek harus sudah kelar tidak ada tunggakan kerjaan lagi.
“Jika November proyek tidak selesai maka menggangu seperti, pengawasan, distribusi barang, dan malah tambah ga karuan. Jadi, lelang sejak awal tahun itu tepat sehingga seluruh proyek di Surabaya bulan November tuntas tas,” pungkasnya. (irm)