Berita Nasional IndonesiaBerita Nasional Indonesia
Reading: Tekan Inflasi, Pemkot Surabaya Rutin Gelar Operasi Pasar di 17 Lokasi
Share
Aa
Berita Nasional IndonesiaBerita Nasional Indonesia
Aa
  • Dewan Redaksi
  • Susunan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
All Rights Reserved. Seputar Indonesia Net
Berita Nasional Indonesia > Makanan > Tekan Inflasi, Pemkot Surabaya Rutin Gelar Operasi Pasar di 17 Lokasi
MakananPemerintahanSosial Budaya

Tekan Inflasi, Pemkot Surabaya Rutin Gelar Operasi Pasar di 17 Lokasi

Irman 2 years ago 24 Views
Pemkot Surabaya Rutin Gelar Operasi Pasar di 17 Lokasi

SURABAYA-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah melakukan berbagai upaya dan strategi menekan laju inflasi di Kota Pahlawan. Diantaranya, dengan menggelar operasi pasar, pasar murah di 31 kecamatan, sosialisasi harga eceran tertinggi (HET) hingga pemasangan alat monitoring harga.

Bukan hanya itu, pemkot melalui TPID juga rutin melakukan monitoring dan evaluasi untuk memastikan harga serta ketersediaan stok bahan kebutuhan pokok dan penting (Bapokting), di Kota Surabaya aman. Monitoring dan evaluasi itu rutin dilakukan setiap pekan dalam sebulan.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya Dewi Soeriyawati mengatakan, strategi pemkot menekan laju inflasi, salah satunya dengan menggelar operasi pasar di 17 pasar tradisional di Kota Surabaya. Operasi pasar tersebut rutin digelar setiap hari rabu dan sabtu di tiap pekan.

“Berkelanjutan setiap rabu dan sabtu, sampai kondisi itu (kenaikan bahan pokok) itu stabil. Kita juga ada pasar murah yang kita letakkan di dekat kecamatan-kecamatan,” kata Dewi, Kamis (28/9/2023).

Dewi menerangkan, pemkot melalui TPID Kota Surabaya tak hanya melakukan hal itu dalam menekan laju inflasi. Di samping itu juga ada gerakan penanaman komoditi serentak di Kota Surabaya. Seperti halnya penanaman komoditi cabai serentak, yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) di Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya, (15/9/2023) lalu.

GEMAH Laporkan Dugaan Pemerasan Anggota DPRD DKI Jakarta Terkait Judi Sabung Ayam
Tim Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis Hadir di Desa Jimbaran Wetan, Sidoarjo
Warga Surabaya Adukan Anggota DPRD Jatim ke BK, Diduga Langgar Inpres Efisiensi Anggaran
DLH Surabaya Pastikan Truk Sampah Tabrak Pemotor Bukan Milik Pemkot
Pemkot Surabaya Gelar Job Fair & Edu Fair 2025, Ratusan Lowongan Siap Serap Pengangguran dan Atasi Kemiskinan

Bukan hanya itu, TPID Kota Surabaya juga rutin menggelar sosialisasi bersama kepada pedagang pasar untuk tidak menjual bahan kebutuhan pokok di atas HET. Tujuannya, supaya masyarakat tidak panic buying atau membeli berlebihan sehingga terjadi penimbunan.

“Itu intens kita pantau terus, agar tidak ada panic buying di tengah masyarakat. Kalau sampai ada pedagang yang menjual harga kebutuhan pokok di atas HET pasti ada sanksinya,” terang Dewi.

Jika inflasi di Kota Surabaya masih terjadi, lanjut Dewi, solusi ke depannya pemkot akan menggelar stand di pasar untuk menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok. Dewi memastikan, rencana ini segera dilakukan oleh pemkot untuk menstabilkan harga, dan mencegah adanya pedagang nakal yang menjual bapokting dengan harga di atas HET.

“Makanya, kita akan membuka stand pemkot di pasar, solusi itu untuk menstabilkan harga yang ada di situ (pasar). Rencananya, misal ke depan ini belum stabil kita secepatnya melakukan itu,” ungkapnya.

Dewi menambahkan, langkah ini juga sudah dikoordinasikan bersama Bulog Jatim dan PD Pasar Surya untuk membuka stand di pasar. “Kita sudah bicarakan dengan Bulog dan Dirut PD Pasar.,” imbuhnya.

Di samping itu, Ketua Pusat Studi Ekonomi dan Sosial Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Ignatia Martha Hendrati mengaku, langkah-langkah yang dilakukan TPID Pemkot Surabaya sejauh ini menekan laju inflasi telah berjalan baik. Terlebih, saat ini beberapa pasar di Kota Surabaya telah difasilitasi monitor harga bapokting.

“Itu satu cara mengedukasi secara langsung kepada masyarakat dengan mereka membaca sebelum belanja. Misal, lihat harga cabai berapa, beras berapa, seperti itu,” kata Ignatia.

Ia menyarankan, edukasi mengenai harga bapokting kepada masyarakat masih perlu ditingkatkan lagi oleh TPID Pemkot Surabaya. Yakni dengan metode Moral Suasion, atau memberikan informasi tentang ketersediaan stok bapokting agar tidak terjadi panic buying di tengah masyarakat.

“Melalui moral suasion, akan tahu kecukupan bapokting selama setahun. Jadi mereka akan tahu barang yang dibutuhkan sehari-hari itu tersedia di Kota Surabaya. Hal itu bisa dilihat dari Indeks Kecukupan Pangan (IKP), sehingga masyarakat paham bahwa mereka tidak perlu panic buying atau menimbun bahan kebutuhan pokok,” paparnya.

Ia menambahkan, metode moral suasion itu nantinya bisa diumumkan melalui layar monitor yang ada di setiap pasar di Kota Surabaya. “Selain harga, juga ada kecukupan pangan, itu tidak kalah penting dengan informasi harga bapokting,” pungkasnya. (irm)

TAGGED: Pemkot Surabaya
Irman September 29, 2023
Previous Article Polisi Gulung Tiga Gengster Usai Lukai Korban
Next Article Diamond dan Facebook, Logo Barang yang Dijual Kuli Bangunan ini
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Lainnya

GEMAH Laporkan Dugaan Pemerasan Anggota DPRD DKI Jakarta Terkait Judi Sabung Ayam

6 hours ago

Tim Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis Hadir di Desa Jimbaran Wetan, Sidoarjo

10 hours ago

Warga Surabaya Adukan Anggota DPRD Jatim ke BK, Diduga Langgar Inpres Efisiensi Anggaran

12 hours ago

DLH Surabaya Pastikan Truk Sampah Tabrak Pemotor Bukan Milik Pemkot

20 hours ago
about us

Kabar terbaru di Seluruh Indonesia

All Rights Reserved. Seputar Indonesia Net

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?