NAMLEA– Meski sudah dilakukan penyisiran berulang kali oleh pihak Kepolisian, TNI dan Pemda namun tidak membuat efek jera buat para penambang untuk lakukan aktifitas penambangan emas secara ilegal.
Penambangan ilegal yang berlokasi di Desa persiapan Wansait, Kecamatan Waelata,Kabupaten Buru, Maluku masih saja ramai aktifitasnya, walaupun sudah dilakukan penertiban berulangkali.
Alasan para penambang mereka nekat melakukan aktifitas penambangan ilegal, demi kebutuhan
“Karena untuk kebutuhan hidup dan anak-anak sekolah,” kata penambang yang tidak mau menyebut namanya
Dari informasi yang di dapat oleh sumber terpercaya, korban tertimbun berjumlah tiga penambang emas ilegal di Gunung botak pada Sabtu malam (19/11) pukul 11:00 WIT.
Kata sumber, para penambang itu tertibun pada saat melakukan penambangan emas dengan cara mengali atau Kodok-kodok di paritan dompeng milik HD.
Dari tiga korban jiwa yang tertimbun dua orang asli Provinsi Maluku Utara, dan satunya dari Kabupaten Buru, sementara korban jiwa sudah di evakuasi ke Desa persiapan Wansait dan siap untuk di kembalikan ke keluarganya untuk di semayamkan.
“Untuk anak Ternate sudah diambil oleh kerabatnya,dan orang Buru Barat sementara ada di Wansait,” jelas Sember.
Tambang emas ilegal Gunung botak sudah menjadi primadona bagi para penambang untuk mencari nafkah.
Padahal baru di lakukan penyisiran tiga pekan kemarin,namun demi kebutuhan Ekonomi masyarakat nekat untuk melakukan aktifitas.
Akhirnya dari aktifitas penambangan yang tidak berhati-hati membuat korban jiwa harus melayang.(bin)