SURABAYA, SEPUTARINDONESIA.NET – Kehebohan melanda SMP di Surabaya Utara menyusul peristiwa tersengat listrik yang menimpa seorang siswa berusia 15 tahun, Steven Sukha Hariyadi. Kejadian nahas ini terjadi akibat kabel AC terkelupas di lingkungan sekolah. Ironisnya, tim Inafis yang telah tiba di lokasi kejadian tiba-tiba membatalkan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Steven mengalami sengatan listrik yang cukup serius hingga meninggal dunia. Pihak keluarga korban mendesak agar pihak sekolah bertanggung jawab penuh atas kejadian ini dan menuntut keadilan atas kelalaian yang menyebabkan cedera serius pada Steven.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa tim Inafis dari Kepolisian tiba di lokasi sekolah pukul 5 sore, namun kemudian meninggalkan lokasi tanpa memberikan penjelasan yang memuaskan. Hal ini semakin menambah kecemasan dan kekecewaan keluarga korban.
“Kami memohon keadilan untuk bapak presiden, kapolri, kapolda untuk menuntut keadilan buat anak saya” ungkap Ayah korban,Tanu Hariyadi
Melihat mobil inafis yang datang lalu menemui pihak sekolah tidak lama langsung pergi tanpa memberikan pernyataan sama sekali setelah sampai di lokasi.
“Anak kami menderita, dan kami butuh kejelasan. Kami menuntut keadilan dan meminta agar pihak berwajib segera mengusut tuntas kasus ini.”Imbuh Ayah Korban.
Pihak sekolah hingga kini belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut dan alasan pembatalan olah TKP oleh tim Inafis.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar tentang standar keamanan dan keselamatan di lingkungan sekolah serta proses penanganan kasus oleh pihak berwenang. Keluarga korban Telah mengambil langkah hukum guna memperjuangkan hak-hak Steven dan meminta pertanggungjawaban pihak terkait.
Namun di hubungi melalui telepone seluler pihak dari polrestabes humas akp.rina mengatakan jika penundaan tersebut dikarenakan 5 siswa saksi teman dari steven tidak ada disekolah dikarena sudah pulang sekolah.
“Ditunda karena 5 siswa saksi tidak ada di sekolah makanya di lakukan penundaan, kalo ga ada 5 saksi tersebut gimana mau kasih keterangan” ucap Humas polrestabes Akp.Rina.
Perkembangan kasus ini akan terus kami pantau dan informasikan kepada pembaca.