SURABAYA, SEPUTARINDONESIA.NET — PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mencatatkan peningkatan signifikan pada arus peti kemas selama bulan Mei 2025. Berdasarkan data operasional, arus peti kemas mencapai 133.841 TEUs (Twenty-foot Equivalent Units), naik 13 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 118.237 TEUs.
Peningkatan ini terutama ditopang oleh kenaikan arus peti kemas internasional yang menyumbang 127.873 TEUs pada Mei, naik 11 persen dibandingkan April yang mencatat 114.955 TEUs. Di sisi lain, arus peti kemas domestik melonjak tajam sebesar 82 persen dari 3.282 TEUs menjadi 5.968 TEUs.
“Selama bulan Mei 2025, TPS mencatat pertumbuhan arus peti kemas yang cukup progresif dibandingkan bulan sebelumnya. Ini menunjukkan adanya pemulihan aktivitas perdagangan serta meningkatnya kepercayaan para pelaku usaha terhadap keandalan layanan TPS,” ujar Erika Asih Palupi, Sekretaris Perusahaan TPS, dalam keterangan resminya.
Secara tahunan (year on year), arus peti kemas selama periode Januari hingga Mei 2025 juga mengalami kenaikan 0,7 persen menjadi 632.567 TEUs, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 628.068 TEUs. Kontribusi utama tetap berasal dari peti kemas internasional yang mencapai 603.880 TEUs, naik dari 593.535 TEUs pada 2024. Sementara arus domestik justru sedikit menurun dari 34.533 TEUs menjadi 28.687 TEUs.
Dari sisi ekspor-impor, arus peti kemas internasional di bulan Mei menunjukkan tren perdagangan surplus. Ekspor tercatat sebesar 64.642 TEUs atau 51 persen dari total, naik 20,59 persen dibandingkan April yang hanya mencapai 53.603 TEUs. Arus impor juga meningkat sebesar 3,06 persen menjadi 63.231 TEUs dari sebelumnya 61.353 TEUs.
Pada April 2025, situasi berbanding terbalik terjadi. Saat itu, arus impor mendominasi dengan 54 persen (61.353 TEUs), sedangkan ekspor hanya menyumbang 46 persen (53.603 TEUs). Pergeseran ini menunjukkan peningkatan aktivitas ekspor melalui TPS.
“Peningkatan arus peti kemas ekspor di bulan Mei menjadi sinyal positif bagi sektor logistik dan perdagangan luar negeri Indonesia. Kami optimis, ke depan tren ini akan terus menguat seiring dengan stabilitas global dan peningkatan kapasitas layanan kami,” tambah Erika.
Selain peningkatan volume peti kemas, jumlah kunjungan kapal juga mengalami pertumbuhan 9,4 persen, dari 96 kapal pada April menjadi 105 kapal pada Mei 2025.
Dari sisi operasional, TPS juga menunjukkan performa unggul dengan produktivitas bongkar muat mencapai 51 box/ship/hour. Angka ini melampaui standar yang ditetapkan Kementerian Perhubungan melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, yakni 48 box/ship/hour.
“Kami terus berupaya memastikan kelancaran arus barang untuk mendukung rantai pasok dan daya saing perdagangan Indonesia. Konsistensi pelayanan yang efisien dan tepat waktu menjadi fokus utama kami dalam menjaga kepercayaan pelanggan,” tegas Erika.
Saat ini, TPS mengoperasikan terminal peti kemas dengan fasilitas dermaga internasional sepanjang 1.000 meter dan dermaga domestik 450 meter. Operasional bongkar muat didukung oleh 12 unit Container Crane (CC) yang siap melayani kegiatan kepelabuhanan secara efisien dan andal. TPS juga berhasil mempertahankan dominasinya di pasar internasional dengan penguasaan pangsa pasar (market share) sebesar 83 persen di Pelabuhan Tanjung Perak.