SURABAYA-Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mewacanakan adanya anggaran operasional untuk RT/RW pada tahun 2024. Anggaran operasional tersebut diharapkannya ke depan dapat mendukung berbagai kegiatan positif masyarakat di Balai RW.
Pernyataan itu disampaikan Wali Kota Eri Cahyadi saat meresmikan Balai RW III, Kelurahan Pucang Sewu, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Rabu (6/9/2023) malam.
“Untuk tim anggaran, ini Balai RW sudah semakin banyak yang bagus, nanti saya minta tolong tahun 2024 masukkan (anggaran) untuk operasionalnya RT sama RW,” kata Wali Kota Eri Cahyadi dalam sambutannya.
Wali Kota Eri Cahyadi menyebut bahwa anggaran operasional ini berbeda dengan dana insentif yang selama ini diterima Ketua RT/RW di Surabaya. Dimana anggaran operasional diperuntukkan dalam mendukung kegiatan masyarakat di Balai RW.
“Kalau selama ini RT/RW ada honor insentifnya, maka tahun 2024 masukkan buat operasionalnya. Mungkin (anggaran operasional) per RW Rp300 ribu, per RT Rp200 ribu. Misalnya untuk kegiatan RW, bayar listrik dan sebagainya,” ujarnya.
Tak hanya itu, fasilitas pendukung untuk Balai RW juga tak luput menjadi concern pemikiran Wali Kota Eri Cahyadi. Wacana tersebut tentu dengan tetap memperhatikan kekuatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya.
“Karena saya ingin RW itu bergeraknya luar biasa. Tapi yang pasti operasionalnya untuk RW/RT harus dipikirkan,” tutur Cak Eri, sapaan lekatnya.
Cak Eri mengaku ingin menjadikan Balai RW sebagai episentrum atau pusat dari berbagai kegiatan positif masyarakat. Lebih dari itu, Balai RW juga diharapkan menjadi ruang untuk menggerakkan semangat gotong-royong dan kerukunan antar warga. “Insyaallah Pemkot Surabaya akan support terus untuk memberikan yang terbaik bagi warga,” tuturnya.
Di waktu yang sama, Ketua RW III, Kelurahan Pucang Sewu, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Hendri Susanto menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi atas dukungan dan perhatian terhadap warga di wilayahnya.
“Matur nuwun (terima kasih) bapak, khususnya renovasi Balai RW dan Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) yang sungguh sangat dirasakan manfaatnya oleh warga,” kata Hendri Susanto.
Menurut dia, tidak hanya program revitalisasi Balai RW dan Rutilahu yang telah dirasakan manfaatnya oleh warga. Tetapi banyak program lain di Balai RW yang bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh warga. Seperti di antaranya Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Balai RW serta program Sinau dan Ngaji Bareng.
“Bahkan terbentuknya Kader Surabaya Hebat, sudah menjadi garda terdepan dalam menghadapi persoalan-persoalan warga,” ujar dia.
Terlebih lagi, Hendri mengakui bahwa sekarang ini kerukunan antar warga di wilayahnya tak hanya terjadi dalam satu lingkungan RT. Hal itu dikarenakan program dan kegiatan-kegiatan rutin di Balai RW, membuat warga bisa saling berinteraksi antara satu dengan lainnya.
“Dari pertemuan rutin telah membentuk perilaku budaya dan kerukunan antar warga. Saat ini kerukunan tidak hanya terjadi di lingkungan RT dalam satu RW, tetapi sudah berkembang tegur sapa kerukunan antar warga antar RW,” pungkasnya. (irm)