BANYUWANGI, – Satu lagi wisata Pantai Cemara di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan disulap menjadi wisata menarik.
Kali ini Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sekar Arum memoles lahan konservasi pantai cemara menjadi sebuah objek wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Upayanya ini mendapat dukungan dari perusahaan tambang emas Tujuh bukit operation, PT Bumi Suksesindo yang merupakan anak perusahaan dari PT Merdeka Copper Gold Tbk.
Dengan bekerja sama dengan perusahaan, dilahan seluas 3 hektar tersebut terbagun 10 balai bengong atau gazebo yang biasanya dimanfaatkan oleh warga setempat maupun pengunjung untuk beristirahat atau sekedar melepas lelah sambil menikmati udara segar dan indahnya ponorama pantai Pancer.
Kegiatan Senam di pantai cemara Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.
Ketua KUB Sekar Arum, Sutopo dalam keterangannya, tidak hanya gazebo yang dibangun oleh PT Bumi Suksesindo, perusahaan pertambangan di Tujuh bukit operation namun, perusahaan juga membuat menara pengawas yang lokasinya dekat pesisir menghadap ke arah laut.
Selain itu, ada juga sebuah papan nama permanen yang dibuat bertuliskan, ” Welcome To Cemara Konservation Beach,”.
Dibawah jajaran pohon Cemara, dibuat jalan setapak dengan menggunakan blok paving.
Tidak jauh dari lokasi tersebut, berdiri sebuah pendopo untuk tempat berkumpul para anggota KUB Sekar Arum ketika ada sesuatu hal yang perlu untuk dimusyawarahkan.
“Kita menamainya, Pendopo Budi Luhur,” kata Sutopo.
Berkat dukungan dari perusahaan tersebut, kini pantai cemara menjadi lebih tertata, bersih dan tampak asri.
Ditempat tersebut, biasanya berbagai kegiatan diadakan dari banyak komunitas dan juga instansi pemerintah setempat seperti senam, lomba untuk para pelajar, dan masih banyak lagi kegiatan yang lainnya.
Keelokan pantai cemara ini tidak terlepas dari kerja keras anggota KUB Sekar Arum yang beranggotakan 15 orang.
Mereka merintis konservasi lahan pesisir sejak tahun 2013. Mula-mula bibit yang mereka tanam mereka dapatkan dari Dinas perikanan Provinsi Jawa Timur.
Waktu itu, Dinas memberikan bantuan sebanyak 9000 batang bibit cemara udang. Menyusul bantuan berikutnya sebanyak 5000 batang bibit tanaman yang sama untuk penyulaman karena tidak semua bibit yang ditanam dapat tumbuh dengan baik.
Masih menurut Sutopo, salah satu alasan melakukan konservasi karena peristiwa tsunami Pancer tahun 1994. Ombak besar yang menghantam perkampungan ketika itu menyisakan trauma tersendiri bagi dirinya.
Sejak peristiwa itu, berbagai jenis tanaman tumbuh liar dilokasi tersebut, sampah berserakan menjadikan pantai tampak kumuh.
Anggota KUB Sekar Arum kemudian bersemangat menanam cemara karena meyakini bahwa jenis tanaman tersebut lebih tahan terhadap air laut, mudah tumbuh, dan cepat besar.
Yang tidak kalah penting menurutnya, keberadaan cemara-cemara akan dapat mengurangi ancaman abrasi air laut.
” Kami merawatnya bersama dengan sukarela karena ini penting untuk dilakukan dan akan membawa manfaat yang besar,” kata Sutopo.
Ketika upaya konservasi mulai menunjukkan hasil. Beberapa pihak pun tertarik untuk terlibat di dalamnya.
Kepolisian Sektor (Polsek) dan Komando Rayon Militer (Koramil) Pesanggaran membantu bibit Cemara pada Juni 2021. Dalam hal ini anggota Polri dan TNI bersama anggota KUB turun langsung menanam bibit tanaman tersebut .
Partisipasi perusahaan juga diberikan dalam bentuk pemberian pelatihan mengenai konservasi dan pengelolaan tanaman.
Perusahaan juga melibatkan mereka dalam pelatihan keselamatan laut melalui Relawan Penjaga Laut Nusantara (Rapala) Bakamla RI di Watu Dodol dan Bangsring akhir tahun 2021 lalu.
Saat ini , semakin banyak pengunjung yang datang ke pantai Cemara Pancer. Awalnya, KUB Sekar Arum tidak ingin menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat wisata. Tapi, karena pengunjung semakin banyak, mereka mengubah pendiriannya, lalu bekerja sama dengan PT Bumi Bumi Suksesindo memoles pantai cemara menjadi semakin menawan dan Nyaman. ***