SUMENEP– Sejak sebulan terakhir di Masalembu sering terjadi gangguan lancarnya trayek Kapal Perintis dari dan ke Masalembu akibat cuaca buruk.
Hal itu, dikatakan oleh seorang warga Masalembu Maktub Syarif, Secara geografis sebagai pulau dengan status kecamatan merupakan pulau terjauh dari daratan Kabupaten Sumenep Madura, Jawa timur.
Lebih lanjut Maktub Syarif, menyampaikan interaksi sosial dan ekonomi masyarakat Masalembu bergantung pada lancarnya trayek Kapal Perintis sebagai sarana transportasi utama.
“Akan tetapi Masalembu sendiri masih memiiki jalur tempuh lautan lepas yang tidak mudah, hal itu karena faktor alam yang tidak mudah melintasi jalur laut dari dan ke Masalembu,” Ujar Maktub Syarif Senin (27/02/2023).
Bahkan Maktub Syarif menambahkan, kendala alam yang harus di hadapi oleh masyarakat Masalembu dalam berinteraksi dengan masyarakat pulau lain maupun dengan masyarakat daratan Kabupaten Sumenep sangat bergantung dengan kondusifitas cuaca baik dan buruk di perairan Masalembu.
Karena, harga beras telah mencapai 15.000 dan itupun berasnya kosong, dan tabung Gas ukuran 3 Kg menyentuh angkat 35 Ribu rupiah sama juga tidak ada barang.
Kalau kapal tidak dapat berlayar karena cuaca buruk, hingga Minggu depan diperkirakan semua stok sembako dan bahan pangan lainnya akan ikut kosong.
“Masalembu yang hampir 7 persen ini masyarakat Masalembu bergantung pada kondisi cuaca laut karena mayoritas sebagai nelayan dan 25 persen mengandalkan hasil pertanian, dan ini sudah barang tentu aktifitas ekonomi masyarakat bergerak dan tidaknya tergantung pada hasil tangkapan nelayan,” jelasnnya.
Semuanya stakeholder pemerintah di Kabupaten Sumenep, untuk duduk bersama agar bisa membantu percepatan mengurangi kelangkaan bahan bahan pokok yang saat ini di hadapi oleh masyarakat masalembu.
“Bahkan dari Kecamatan Masalembu sendiri tidak ada di kepulauan Masalembu, ini yang di pertanyakan oleh warga setempat,” pungkasnya.(amn/dha)