SURABAYA-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Pencanangan Aksi Cegah Stunting atau Siber Casting di seluruh SMP se-Surabaya. Kegiatan ini merupakan salah satu strategi Pemkot Surabaya, dalam percepatan pencegahan stunting dengan menyasar seluruh remaja putri di Kota Pahlawan.
Hadir di SMP Negeri 37 Surabaya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya Rini Indriyani meninjau Pencanangan Aksi Siber Casting, Selasa (23/5/2023). Kegiatan dibuka dengan Senam UKS dan Senam Cuci Tangan, sarapan sehat bersama, kemudian dilanjutkan dengan meminum tablet tambah darah bersama-sama. Serta diakhiri dengan edukasi Interaktif Cegah Anemia pada Remaja.
Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan bahwa saat ini Pemkot Surabaya tidak hanya fokus pada penanganan balita stunting, tetapi juga melakukan pencegahan stunting pada usia remaja. Khususnya bagi remaja putri yang telah mengalami pubertas atau menstruasi. Karenanya, pemkot melakukan pendampingan kepada para perempuan yang belum menikah, hingga setelah menikah.
“Stunting itu tidak bisa diselesaikan ketika ada bayi stunting. Tapi itu bisa dikurangi dan dicegah sejak sebelum menikah. Maka anak perempuan yang sudah pubertas atau menstruasi bisa diberikan zat besi, (tablet tambah darah). Jangan sampai kekurangan zat besi, karena salah satu kategori stunting adalah kekurangan zat besi,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Oleh sebab itu, seluruh SMP se-Surabaya setiap seminggu sekali akan melakukan Siber Casting. Yakni, mendapatkan tablet tambah darah yang dibagikan kepada remaja putri secara rutin.
“Pendampingan ini kita lakukan sejak usia remaja. Jadi kita pastikan zat besi (tablet tambah darah) diberikan seminggu sekali, harus rutin dan tidak boleh berhenti. Karena saya juga meminta untuk dibuatkan aplikasi, sehingga para guru bisa mengecek para siswinya sudah mengkonsumsi tablet tambah darah atau belum,” ujarnya.
Wali Kota Eri Cahyadi berharap, melalui kegiatan Siber Casting diharapkan Kota Surabaya bisa menjadi zero stunting. “Karena saat ini kami konsentrasi kepada stunting yang sudah terjadi. Tapi yang belum terjadi, kita harus cegah dan jangan sampai dia menuju ke stunting. Maka pencegahan dini memang kita lakukan, mulai sejak dibangku sekolah, hingga sebelum menikah,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina menyampaikan bahwa kegiatan Pencanangan Siber Casting diikuti oleh seluruh SMP/MTS Negeri dan Swasta se-Surabaya. Kegiatan ini dilakukan secara hibdri, yakni secara tatap muka dilakukan di SMP Negeri 37 Surabaya. Serta, secara daring dilakukan di 63 SMP Negeri, 230 SMP Swasta, 4 MTS Negeri, 48 MTS Swasta, dan 63 puskesmas.
“Tujuan kita hari ini adalah untuk mengingatkan kembali akan pentingnya mengkonsumsi tablet tambah darah secara teratur selama satu minggu sekali, kemudian olahraga dan aktivitas fisik serta konsumsi gizi yang seimbang,” kata Nanik.
Selain itu, meningkatkan kepatuhan para remaja putri untuk menerapkan perilaku pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Serta, meningkatkan komitmen sekolah dalam melaksanakan Pencanangan Siber Casting secara rutin setiap satu minggu sekali.
“Karena masih tingginya kasus anemia ini sangat erat kaitannya dengan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah, khususnya bagi remaja putri dan ibu hamil. Sebab, anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Surabaya. Dialami oleh kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil, sampai usia lanjut,” pungkasnya. (irm)