TULUNGAGUNG- Demi mewujudkan sistem pembelajaran diferensuasi, Musyawarah Guru Kurikulum Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olah raga, Kesehatan (MGMP-PJOK) Kabupaten Tulungagung, Rabu (01/11/2023) gelar workshop.
Acara dihelat di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung itu tampak dihadiri oleh ratusan guru PJOK.
” Tema yang kita usung dalam workshop ini adalah, pembelajaran berdiferensiasi mata pelajaran PJOK dalam implementasi kurikulum merdeka” Kata Nur Hamid Kepala SMPN 5 Tulungagung.
Menurutnya, kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler dengan konten yang beragam.
“Tujuannya, agar siswa lebih optimal dan memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep guna menguatkan kompetensi,” ujar Nur Hamid, Minggu (12/11).
Selain itu, guru dalam hal ini mampu memberikan sejumlah opsi yang akan ditawarkan kepada siswa dalam pemberian tugas belajar.
” Disini siswa boleh memilih tugas yang akan diberikan oleh guru, diantaranya, melalui kliping, gambar maupun membuat laporan secara tertulis,” Imbuhnya.
Dengan begitu, melalui kurikulum merdeka ini minat bakat siswa kedepan akan lebih berkompeten sehingga siswa tidak merasa tertekan oleh tugas yang bersifat monoton.
“Selama ini, tugas yang diberikan guru selalu bersifat tertulis sehingga siswa yang kurang menyukai tugas tertulis itu dapat memilih dengan konten yang berbeda,” Terangnya.
Didalam sambutanya, Kepala Dinas Pendidikan Tulungagung, Rahadi P Bintara menyampaikan, kurikulum merdeka adalah langkah lebih maju dalam kegiatan belajar mengajar.
” Tuntutan zaman yang semakin modern dan serba cepat ini, kita dituntut untuk lebih maju kedepan,” ungkapnya.
Sehingga, melalui kurikulum merdeka itu para siswa nantinya akan memiliki perubahan dengan pola berfikir yang berbeda.
“Dari sini, para guru dapat mengerti dan memahami minat serta bakat anak didiknya, sehingga menjadi lebih terarah,” jelasnya.
Melalui kurikulum merdeka itu, para guru dan siswa juga dituntut lebih kreatif dalam pengembangan minat dan bakat.
” Ini sesuai ungkapan Presiden RI pertama kita, Beri aku 10 pemuda maka akan aku guncangkan dunia,” pungkas dia.
Artinya, kecerdasan generasi penerus bangsa harus disiapkan demi menyongsong Indonesia yang maju dan berdaulat. (Zainul Fuad)