Berita Nasional IndonesiaBerita Nasional Indonesia
Reading: Wali Kota Eri Cahyadi Selaraskan RKPD 2025 dengan Tujuh Prioritas Pembangunan Pemerintah Pusat
Share
Aa
Berita Nasional IndonesiaBerita Nasional Indonesia
Aa
  • Dewan Redaksi
  • Susunan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
All Rights Reserved. Seputar Indonesia Net
Berita Nasional Indonesia > Bisnis dan Ekonomi > Wali Kota Eri Cahyadi Selaraskan RKPD 2025 dengan Tujuh Prioritas Pembangunan Pemerintah Pusat
Bisnis dan EkonomiPemerintahanSosial Budaya

Wali Kota Eri Cahyadi Selaraskan RKPD 2025 dengan Tujuh Prioritas Pembangunan Pemerintah Pusat

Irman 1 year ago 31 Views
Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya, Irvan Wahyudradjat

SURABAYA-Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membuka secara langsung forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tahun 2024 dalam rangka penyusunan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2025, di ruang Majapahit, kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Kamis (7/3/2024). Dalam forum tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi berpesan agar jajarannya menyelaraskan RKPD tahun 2025 dengan tujuh prioritas pembangunan Pemerintah Pusat.

Wali Kota Eri mengatakan, tujuh prioritas itu diantaranya adalah, adalah mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, mengurangi angka kematian ibu dan anak, mengurangi stunting, meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), menurunkan indeks gini ratio. “Ini nanti akan dipisah, jadi untuk pengerjaan infrastruktur tetap akan kita lakukan, tetapi kita punya prioritas. Jadi penyelesaian (masalah) perkampungan, contohnya paving, saluran, banjir, itu tidak bisa kita selesaikan dalam satu tahun habis itu tidak bisa,” kata Wali Kota Eri.

Menurutnya, masalah infrastruktur itu bisa dilakukan dalam setahun hingga dua tahun, namun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) akan terbuang sia-sia jika tidak diimbangi dengan tujuh prioritas negara itu. “Karena apa? Pembangunan infrastruktur, pembangunan apapun itu maka harus berdampak pada tujuh tujuan negara tadi sesuai undang-undang dasar dan Pancasila,” ujar Wali Kota Eri.

Maka dari itu, Wali Kota Eri ingin, setiap pembangunan infrastruktur yang diusulkan melalui musrenbang dan RKPD tersebut, bisa berdampak pada tujuh tujuan itu. Sehingga nantinya pembangunan infrastruktur itu saling terkoneksi antara satu dengan lainnya, dan memberikan dampak baik bagi masyarakat.

“Berarti apa? kalau kita menjalankan infrastruktur kita harus tahu jalannya ini mau ke mana. Kalau bergeraknya di pasar, berarti perekonomian pasar harus bergerak. Ketika perekonomian bergerak, maka larinya ke mana? Oh pengurangan pengangguran dan kemiskinan. Maka dari itu ini harus terkoneksi satu sama dengan lainnya,” jelasnya.

Polisi Gagal Geledah Gudang UD Sentosa Seal, Di Duga Ijazah 51 Karyawan Masih Ditahan.
Ansor Lawyers Club Resmi Diluncurkan, Siap Beri Layanan Hukum Gratis di Sidoarjo
Siswa SMP Tersengat Listrik di Rooftop SMA Frateran Surabaya, Pihak Sekolah Sebut Musibah.
Terpilih Kembali Sebagai Ketua APEKSI 2025-2030, Eri Cahyadi Dorong Sinergi Kota Selaraskan Visi-Misi Presiden
Indonesian International Arts Festival Munas VII APEKSI Suguhkan Tampilan Budaya Antar Daerah

Wali kota Surabaya yang akrab dengan sapaan Cak Eri Cahyadi itu menyampaikan, sembari mengerjakan infrastruktur, di tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mempunyai target untuk menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), menurunkan angka stunting, serta mengurangi angka kematian ibu dan anak. “Kita punya target-target ya, tapi ini yang tercepat itu adalah yang pengangguran, kemiskinan, dan stunting, sama angka kematian ibu dan anak, itu yang kita kejar,” ungkapnya.

Cak Eri mencontohkan, misalkan Pemkot Surabaya merencanakan alokasi anggaran sekitar 35 persen dari anggaran pembangunan infrastruktur untuk usulan musrenbang. Ia mengungkapkan, ketika ada musrenbang di tingkat kecamatan dan kelurahan, semua usulan tersebut dimasukkan semuanya ke dalam anggaran. Setelah semua usulan tersebut dimasukkan, kemudian ditotal keseluruhan.

“Ternyata, anggarannya itu ketemunya sampai Rp 3 triliun. Nah, kita bilang, tidak bisa kita kerjakan Rp 3 triliun semuanya, sehingga dari Rp 3 triliun tadi yang akan kita masukkan di anggaran tahun 2025 itu Rp 1,3 triliunan. Sehingga yang sisanya itu akan masuk ke (anggaran) bertahap tahun 2026, 2027. Itu kita tampilkan, tanda tangani, dan ditempelkan di balai RW, itu yang kita lakukan sehingga orang tahu,” ungkapnya.

Menurutnya, pengerjaan infrastruktur tidak bisa jika digunakan seluruhnya dalam waktu setahun, karena sisa anggaran lainnya digunakan untuk belanja rutin. Seperti pembayaran BPJS Rp 500 miliar, Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (BOPDA) Rp 800 miliar, listrik hingga permakanan stunting dan sebagainya yang diberikan kepada warga Kota Surabaya.

“Nah, kalau yang kayak gitu kan sudah pasti, yang memang kita berikan untuk masyarakat Surabaya. Kenapa kita serang kesehatannya dahulu? Karena kalau orangnya itu sehat, maka jiwanya kuat, maka bisa bekerja, maka jaminan kesehatannya itu yang kita ambil,” paparnya.

Dirinya menambahkan, di tahun 2024, pemkot mulai bergerak untuk menurunkan kemiskinan dan meningkatkan IPM melalui program Satu Kartu Keluarga, Satu Sarjana. “Insyaallah nanti kita masukkan, Mei ke Kalijudan. Rumah Bibit Unggul. Terus berlanjut sampai tahun depan, karena sejahteranya kota, IPM harus naik, gini rationya harus turun,” imbuhnya.

Di samping itu, Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya, Irvan Wahyudradjat mengatakan, sejauh ini sudah ada 2.741 usulan yang disampaikan oleh warga melalui forum Musrenbang di tingkat RW, Kelurahan, dan Kecamatan, adalah berupa fisik atau infrastruktur. Mulai dari usulan soal perbaikan saluran dan jalan, serta Penerangan Jalan Umum (PJU).

Sementara ini, usulan-usulan tersebut masih dalam tahap verifikasi, yang dilakukan oleh masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD). “Karena kan ketika usul harus disamakan lokasinya, sama atau tidak dengan yang kemarin. Kemudian saluran yang terkoneksi dengan yang dikerjakan oleh DSDABM, itu lah yang diverifikasi oleh OPD,” kata Irvan.

Irvan menambahkan, pembangunan yang paling utama saat ini adalah meningkatkan IPM. Meski begitu, proyek prioritas penanganan banjir juga tetap berjalan hingga saat ini. “Pak Wali kan menginginkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang lebih utama. Kalau fisik, proyek prioritas itu yang terbesar di saluran diversi Gunungsari itu akan dilanjutkan sampai ke Raci, kemudian untuk yang Jalan Wiyung itu kita lanjutkan sampai ke arah puskesmas,” pungkasnya. (irm)

TAGGED: Pemkot Surabaya
Irman March 8, 2024
Previous Article Digelar Lebih Awal, Surabaya Shopping Festival 2024 Ikut Ramaikan Momentum Ramadhan hingga Libur Lebaran
Next Article Surabaya Makin Terang, 111 Titik PJU Baru Terealisasi di Kelurahan Baratajaya
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Lainnya

Polisi Gagal Geledah Gudang UD Sentosa Seal, Di Duga Ijazah 51 Karyawan Masih Ditahan.

5 days ago

Ansor Lawyers Club Resmi Diluncurkan, Siap Beri Layanan Hukum Gratis di Sidoarjo

5 days ago

Siswa SMP Tersengat Listrik di Rooftop SMA Frateran Surabaya, Pihak Sekolah Sebut Musibah.

1 week ago

Terpilih Kembali Sebagai Ketua APEKSI 2025-2030, Eri Cahyadi Dorong Sinergi Kota Selaraskan Visi-Misi Presiden

1 week ago
about us

Kabar terbaru di Seluruh Indonesia

All Rights Reserved. Seputar Indonesia Net

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?