Seputarindonesia.net II NAMLEA- Beredar di Jagad Maya Selebaran Seruan Aksi Cipayung Plus Copot Djalaluddin Salampessy Sebagai Carateker Bupati Buru yang dinilai Hoax, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Namlea, Indirwan M. Souwakil mengecam seruan aksi tersebut karena mencatut nama HMI.
“Kami Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Namlea menyatakan tidak tau menau dengan flayer yg mengatas nama HMI dalam seruan aksi yg menunjukkan bahwa HMI terlibat dalam pergerakan tanggal 9 juli nanti,” Ungkap Souwakil kepada media Ini di Namlea, Kamis (7/7/2022).
Lebih lanjut dijelaskan Souwakil, secara kelembagaan kami mengecam dan akan melaporkan hal ini ke pihak berwajib yg kemudian ditindak lanjuti.
“Pada dasarnya HMI tidak menggugurkan nilai-nilai kritisnya dalam tafsir independensi organisatoris maupun etis. Semisal kami mau untuk melakukan aksi sekalipun tetap lewat rapat harian dengan pengurus cabang. tidak An Sich pada diri sendiri,” tutur pria yang akrab disapa Wan Sowakil ini.
Dirinya juga mengingatkan siapapun oknum yg melakukan hal ini akang kami cari tau. Jika dalam 24 jam tidak ada yg mangaku maka kami akang memberikan bukti-bukti ke pihak yg berwajib untuk segera di lacak dan di proses hukum.
“Pada kesempatan ini pula Souwakil mengingatkan, jika ada oknum-oknum yg menuding pihak kami dalam seruan aksi ini, kami menganggap tidak selektif dalam neraca menentukan tudingan atau menjustifikasi kepada kami,” terang Souwakil.
Diketahui Bersama sebelumnya beredar di jagad maya seruan aksi yang mengatas namakan Cipayung Plus “COPOTDJALALUDDIN SALAMPESSY SEBAGAI CARATEKER BUPATI BURU,”.
Adapun dalam selebaran yang beredar dan dinilai Hoax serta mencatut nama HMI Cabang Namlea dengan tuntutan.
Kami masyarakat Kab. Buru menolak Djalaluddin Salampessy memimpin di Buru, Terkait kordinasi Cipayung bersama PJ. Bupati Buru tentang tealisasi janji Kampanye Gubernur Maluku di Buru terkait Jalan Batabual dan Tambang Rakyat Gunung Botak, Pejabat Bupati Buru tidak transparan terkait kebijakan- kebijakannya. Oleh karena itu kami yang tergabung dalam Cipayung Plus meminta Gubernur Maluku untuk mencopot Djalaluddin Salampessy karena dinilai tidak transparan terhadap kebijakan-kebijakan daerah, Kebijakan Djalaluddin Salampessy sepihak, dinilai hanya menguntungkan kelompok tertentu.
Dalam seruan aksi tersebut dijelaskan Waktu 9-11 Juli, rute aksi Jalan Bandara, Simpang Lima (5), Kantor Bupati, dengan masa aksi 500 orang, dan atribut aksi Bendera, Pamflet, Soundsystem dan lain-lain. (Aam Purnama)