SUMENEP – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr H Moh Anwar Sumenep akan berikan layanan terhadap pasien tuberculosis (TBC) yang sensitif terhadap obat (SO).
Pemberian pelayanan terhadap pasien TBC tersebut disampaikan oleh Direktur RSUD Dr H Moh. Anwar dr Erly Yati melalui Kasi Humas RSUD Dr H. Moh Anwar Sumenep Arman Endika Putra kepada awak media pada Senin 29 Agustus 2022
Sebelumnya, awal Agustus 2022 sebanyak 15 pasien yang tempat tinggalnya di Kabupaten Sumenep telah melakukan pengobatan TB di RSUD Waru dan dari RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep sudah ada serah terima pasien khusus resisten obat (RO) dari RSUD Waru Pamekasan.
“Saat ini RSUD Dr Moh Anwar dipandang mampu untuk menata laksanakan orang dengan diagnosa tuberculosis yang resisten terhadap obat (RO),” ujar Kasihumas RSUD Dr. H. Moh Anwar, Arman.
Arman menjelaskan, tidak semua pasien yang resisten terhadap obat, akan tetapi ada yang sensitif terhadap obat.
Artinya, lanjut Arman bahwa dari pihak kami akan membuka pelayanan terhadap pasien dengan diagnosa tuberculosis yang sensitif terhadap obat.
“Kami dipandang mampu untuk melakukan tatalaksana oleh provinsi Jawa Timur karena di lihat angka TB di Sumenep lumayan tinggi,” tambah dia.
Dijelaskan, antara pasien TB yang resisten obat, karena pengobatan TB durasinya tidak singkat. Penyembuhan TB diantara 4 bulan sampai 6 bulan, dan secara kontinyu mengkonsumsi obat setiap hari.
” Apabila dari pihak pasien sekali saja tidak mengkonsumsi obat, maka akan mulai dari awal lagi dan kemungkinan itu dia akan resisten dengan obat,” tegasnya
Pasien TB-RO dan TB-SO harus di pisah, karena potensinya berbahaya terhadap yang sensitif obat (SO) dan jenis pengobatannya beda dengan obat TB biasa atau dengan yang TB RO.
“Penyembuhan terhadap penyakit TB-RO diperlukan tempat khusus, karena sangat efektif penularannya jika berada ditempat tertutup, maka diperlukan paparan matahari,” pungkasnya.(hen).